Viral Postingan Rahma Syifa
Rahma Asyifa Mantan Staf Wakil Ketua DPRD Jambi Laporkan Dugaan Penggelapan ke Polda Jambi
Rahma Asyifa, mantan staf Wakil Ketua DPRD Jambi, melaporkan Pinto Jayanegara atas dugaan penipuan uang perjalanan dinas Rp 12 juta. Pinto membantah
Penulis: Rifani Halim | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rahma Asyifa, mantan staf Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara, melaporkan mantan atasannya ke Polda Jambi pada Selasa, 14 Mei 2024, dengan tuduhan penipuan dan penggelapan.
Laporan ini dilayangkan karena uang perjalanan dinas dan reses dari Januari hingga April 2024 belum dibayarkan oleh Pinto Jaya Negara.
Uang pribadinya yang dipinjam mencetak spanduk juga tidak kunjung dikembalikan hingga masa terakhirnya bekerja di sana.
Menurut kuasa hukumnya, Fikri Riza, hak Rahma Syifa untuk mendapatkan uang perjalanan dinas dan reses telah beberapa kali ditagih kepada Pinto, terakhir kali pada 8 Mei 2024.
Pada saat itu, terjadi perdebatan yang cukup panjang antara Rahma dan Pinto, berlangsung dari pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, karena Rahma menuntut haknya yang seharusnya sudah cair.
Rahma Asyifa sempat diamankan oleh Polsek Telanaipura karena dituduh membuat kegaduhan di rumah dinas.
Namun, dalam proses pemeriksaan, fokus justru beralih kepada dugaan hilangnya iPad milik Pinto.
Pemeriksaan berlangsung hingga dini hari tanpa adanya surat pemberitahuan resmi dan tanpa pendampingan pengacara.
Rahma Asyifa merasa tidak mendapatkan keadilan, sehingga ia dan kuasa hukumnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini untuk meminta kepastian hukum.
Pihak kepolisian melalui Kabid Humas Polda Jambi menyatakan akan memeriksa dan mendalami laporan yang diajukan Rahma.
Rahma mengungkapkan bahwa total uang yang belum dibayarkan kepadanya mencapai sekitar Rp 12 juta.
Selain itu, ia juga menanggung biaya cetak spanduk yang diminta oleh Pinto untuk sementara menggunakan uang pribadinya.
Selama ini, penghasilannya sebagai staf hanya berupa gaji bulanan sebesar Rp 1.500.000 yang diterima dari bagian keuangan sekretariat dewan.
Namun, uang perjalanan dinas yang sudah diambil oleh Pinto tidak dicairkan kepadanya.
Di sisi lain, Pinto Jaya Negara membantah semua tuduhan yang dilayangkan oleh Rahma.
Ia menyatakan tidak memiliki utang kepada mantan stafnya itu dan mengklaim bahwa Rahma telah diberhentikan karena sering tidak hadir di kantor selama jam kerja.
Adapun soal utang, diungkapkannya dirinya tidak punya utang kepada mantan stafnya yang biasa dipanggil Ifa tersebut.
Saat pertemuan 8 Mei lalu, ia menyebut perempuan itu histeris yang membuat security membawa ke pos satpam.
Kala itu, tambahnya, sudah dimintanya kepada staf memberikan uang yang diminta, tapi Ifa sudah keburu histeris.
Rahma membantah tuduhan tersebut, menjelaskan bahwa tugas mereka dilakukan di rumah dinas, bukan di Kantor DPRD Provinsi Jambi.
Pekerjaan mereka mencakup berbagai tugas termasuk mencuci piring, memberi makan ikanan lele, hingga memotong rumput, selain tugas-tugas yang terkait Lang sung dengan pekerjaan Pinto sebagai Wakil Ketua DPRD.
Dia juga mengatakan, saat itu ia histeris karena merasa sudah direndahkan oleh mantan atasannya itu.
Ditambahkan, saat di pos security, ia didatangi staf Pinto. Saat itu dimintanya agar dibayar paling lambat pukul 22.00.
Namun sebelum deadline yang diberikannya itu, ternyata polisi datang menjemputnya, dan membawa ke Polsek Telanaipura. (*)
Baca juga: Gadis Jambi Berjuang untuk Keadilan, Rahma Syifa vs Wakil Ketua DPRD Jambi
Baca juga: Baru 4 Bulan Kerja, Rahma Syifa Dipecat Jadi Staf Waka DPRD Jambi, Pinto Jayanegara Ungkap Alasannya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.