WAWANCARA EKSKLUSIF

Paparkan Soal Prajurit di Daerah Konflik, Pangkostrad, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Seri I

Jadi, saling melindungi. Kadang-kadang, misalnya di hutan itu, nah kita berdua, saya tidur sama prada,” ungkapnya.

Editor: Duanto AS
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
PangKostrad, Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, saat diwawancarai Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di Markas Besar Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/5). 

Kostrad bersama masyarakat dan ada pihak ketiga itu secara profesional kita mengelola ini juga dibantu oleh Kementerian Pertanian hingga lahan-lahan yang tadinya kurang produktif. Kita belajar secara modern lah.

Pak Panglima, selain tugas di dalam negeri, Prajurit Kostrad juga melakukan misi k eluar negeri. Itu apa saja yang diikuti oleh prajurit Kostrad?

Di-skeeping operation kita ini memang di Libanon. Kemudian ada di Komo yang dulu pernah ada di Kamboja tapi sekarang kita lebih fokus ke Komo dan Libanon.

Para Prajurit yang ditugaskan di sana sebenarnya mereka melalui seleksi, jadi dia adalah satuan yang terbaik di daerah pengugasan dalam negeri dulu. Setelah itu dia dipilih padahal kita pun akan mendapat hadiah lah untuk beberapa tugas ke luar negeri. Jadi itu misi itu menjadi penting untuk menjaga perdamaian dunia.

Pak, ini saya ingin Pak Panglima cerita mengenai peran dari Prajurit Kostrad untuk menjaga perbatasan-perbatasan kita. Tadi Pak Panglima sudah sebutkan bahwa batalion-batalion kita ada di perbatasan-perbatasan. Bisa cerita sedikit?

Perbatasan yang kita jaga kebetulan ada yang di Kalimantan yang pertamanya dalam daerah yang tidak begitu konflik, yang aman. Tapi di sana kita juga berhasil mendapatkan narkoba. Narkoba, bagaimana banyak sekali kita dapatkan sehingga dari hal tersebut kita berharap prajurit yang ditugas di perbatasan Kalimantan, khususnya ke depan ini kita akan melengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan yang memadai.

Untuk deteksi-deteksi?

Deteksi, seperti anjing pelacak sehingga itu sangat bermanfaat. Jadi mungkin ya kita berharap nanti temuannya lebih banyak lagi. Kemudian kalau yang perbatasan yang selanjutnya yang di daerah rawan. Di daerah rawan ini seperti di Papua.

Memang ada perbatasan yang sifatnya satgas perbatasan yang mobile. Artinya dia bergerak ke mana-mana.

Kemudian ada yang statis yang ada di pos-pos perbatasan.

Kebetulan Kostrad ini ada yang mobile. Ini maksudnya dilaksanakan satgas perbatasan mobile ini supaya manuver pergerakan dari satgas ini bisa mudah dipindah-pindahkan. Jadi dia tidak stay di satu tempat. Tapi dia bisa berpindah-pindah ke satu wilayah yang memang dibutuhkan. Karena memang secara gangguan-angkaman yang ada di Papua ini kan dia dinamis. Tidak hanya satu titik. Sehingga kemudian harus tercipta satu mobile. Itu rata-rata kita bisa ngapain.

Pak, kalau prajurit yang bertugas di Pangkas itu, di perbatasan itu rotasinya gimana, Pak? Berapa bulan sekali?

Sekarang kita ada sembilan bulan.

Ganti-ganti supaya tidak bosan, ya?

Ya. Tidak bosan, Pak. Ganti-ganti. Contoh, kita, misalnya satuan infantri yang sering di Papua ini mereka bertugas tahun ini berangkat, tahun depan dia istirahat, tahun depannya lagi mungkin dia sekolah, tahun depannya lagi berangkat lagi. Jadi muter gitu. Ini kan moral prajurit harus kita jaga. Jadi sempat suatu saat saya tanya prajuritnya, Prajurit, kamu mau berangkat? Siap berangkat katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved