Berita Sungai Penuh

BPK Diminta Periksa Dinas PUPR Kota Sungai Penuh Jambi Terkait Proyek Batu Andesit dan Bollard

Proyek mempercantik kota yang dilakukan Dinas PUPR Kota Sungai Penuh dinilai amburadul.

Penulis: Herupitra | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jambi/ Heru Pitra
Proyek mempercantik kota yang dilakukan Dinas PUPR Kota Sungai Penuh dinilai amburadul. 

TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Proyek mempercantik kota yang dilakukan Dinas PUPR Kota Sungai Penuh dinilai amburadul.

Meskipun berulang kali dilakukan perbaikan, proyek yang baru selesai awal 2024 tersebut kembali rusak parah.

Untuk itu, BPK untuk melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Dinas PUPR Sungai Penuh terkait proyek tersebut.

Dua proyek yakni Batu Andesit dan Bollard.

Saat ini informasinya tim dari BPK masih berada di Kota Sungai Penuh.

Batu Andesit yang mengantikan aspal di depan Gedung Nasional Kota Sungai Penuh baru saja dipasang dan dilakukan perbaikan sudah mulai rusak dan bergelombang karena longgar.

Bahkan mendapat, guyonan dari para perantau yang pulang ke kampung halaman saat hari raya Idul Fitri kemarin.

Baca juga: Pelaksana Pembangunan Pagar SMKN 10 Tebo jadi Korban Akibat Jual Beli Proyek di Disdik

Baca juga: Tinjau Proyek Multiyears, Gubernur Jambi Al Haris Ingatkan Rekanan Jaga Kualitas

"Naik motor di jalan depan Gedung Nasional, seperti naik kudo (Kuda, red) banyak goyang - goyangnya," ucap Andre, warga Sungai Penuh.

"Dulu cukup dengan aspal, Puluhan tahun jalan tersebut mulus. Kalau kondisi sekarang, bukan mempercantik, malah merusak pemandangan," tambahnya.

Senada disampaikan Sutrisno, dimana kalau ingin mempercantik jalan depan Gedung Nasional, cukup jalan itu dicat menjadi warna warni, lalu perbanyak lampu warna warni yang menyatukan dari kiri sampai kanan seperti jalan di Tugu Kris di Kota Jambi.

"Sudah habis Milyaran, malah memperburuk pemandangan," tegasnya.

Bukan hanya itu saja, begitu juga dengan Bollard yang ada disepanjang trotoar di pusat Kota Sungai Penuh, juga terlihat rapuh dan sebagian sudah di lobang dan ditempel.

Bahkan, beberapa ada yang sudah patah dan mengelupas.

Dari pantauan dilapangan, terlihat disepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan rumah dinas Wakil walikota – depan taman tugu 17, sudah banyak yang rusak dan bergelombang.

Baca juga: KPK Periksa Anggota DPR RI Asal Jambi Ihsan Yunus, Kasus Proyek di Kemenkes

Untuk menutupi kerusakan, mereka mencoba menutupi dengan melakukan pengecatan bola menjadi warna emas.

“Iya, kemarin saya lewat di sana, batu yang di pasang sudah banyak yang bergelombang dan rusak, dan ada yang sudah patah seperti di depan kantor Imigrasi. Padahal batu tersebut baru saja diganti,” kata Yudi, salah seorang aktivis Kerinci – Sungaipenuh.

Dia menyebutkan dengan adanya pemasangan batu endesit dan Bollard, memang dari penglihatan sementara untuk mempercantik suasana ditengah Kota Sungaipenuh, namun pekerjaannya amburadul dan asal jadi.

“Kita mempertanyakan kinerja Dinas PU Kota Sungaipenuh, sampai saat ini banyak pembangunan yang tidak sesuai atau amburadul,” ujarnya.

Yudi minta Walikota Sungaipenuh mengevaluasi kinerja Kepala Dinas PU Sungaipenuh, Khalik Munawar, karena selama menjabat sebagai Kadis banyak pekerjaan yang amburadul.

“Kita juga minta aparat hukum memeriksa Kadis PU terkait pengerjaan sejumlah proyek di Kota Sungaipenuh,” tutupnya.

Padahal Informasinya, revitalisasi jalan aspal ke jalan andesit menghabiskan anggaran Rp 900 juta dari APBD Kota Sungai Penuh. Dan ditambah Bollard, sehingga mencapai Milyaran. (Tribunjambi.com/ Heru Pitra)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Gunung Dempo Jakarta-Surabaya Sepanjang Mei 2024, Intip Harga Tiketnya

Baca juga: Polisi Tunggu Hafif Pulih Sebelum Rekonstruksi Pembunuhan Driver Maxim di Jambi: Masih Dirawat

Baca juga: Parto Patrio Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit Pakai Ambulance, Kondisinya Bikin Khawatir

Baca juga: Penetapan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, AHY Ajak Rekonsiliasi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved