Nefa's Kitchen Manfaatkan Transformasi Digital untuk Promosi hingga Transaksi

Nyimas Nefa Indri Yani adalah satu di antara pelaku usaha kuliner di Kota Jambi. Dia mulai mengelola UMKM yang diberi nama Nefa's Kitchen sejak 2016

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
IST
Kolase Nyimas Nefa Indri Yani dan beberapa produk Nefa's Kitchen 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Nyimas Nefa Indri Yani adalah satu di antara pelaku usaha kuliner di Kota Jambi. Dia mulai mengelola UMKM yang diberi nama Nefa's Kitchen sejak 2016 lalu.

Menjual beraneka kue kering, basah, sambal, pempek, dan aneka panganan lain, produk Nefa bahkan diminati hingga Pulau Jawa. Bagaimana bisa?

Era digital berpengaruh terhadap UMKM yang Nefa kelola. Apa yang dia lakukan dalam mengembangkan usahanya ternyata bukan hal yang instan. Berbagai cara pemasaran telah dia terapkan, sampai produk-produknya bisa terbang ke konsumen yang berada di luar Provinsi Jambi.

Awalnya, dia memulai usaha katering. Tapi lama-kelamaan, dia terus mencoba hal-hal baru sampai menemukan formula paling tepat dalam UMKM yang dia kelola: aneka kue dan penganan. Nefa memanfaatkan transformasi digital untuk mengembangkan usahanya, mulai dari promosi hingga transaksi.

Dalam prosesnya, dia melakukan promosi, terutama dengan memanfaatkan media sosial. Menurutnya, selain menjalin pertemanan jarak jauh, media sosial juga bisa dipakai buat mengiklankan produk.

"Seperti WhatsApp, Facebook, Instagram," sebut Nefa, beberapa waktu lalu.

Yang menjadi favoritnya adalah WhatsApp Business yang menawarkan fitur tambahan untuk bisnis. Fitur itu adalah, pengguna bisa menampilkan katalog produk dan harga.

Promosi melalui media sosial ini juga yang akhirnya membantunya untuk menjual produk hingga ke Pulau Jawa. Namun, produk-produk yang dikirim ke sana adalah yang tahan relatif lebih lama, seperti kue kering dan pempek.

Pembayaran pun bisa dilakukan melalui transfer ke rekening BRI secara nontunai. Pelanggan bisa menggunakan aplikasi BRImo, aplikasi mobile banking, atau transfer melalui ATM BRI terdekat.

Nefa ingat, pada 2022 lalu dia sempat mendapat tambahan modal usaha melalui pinjaman KUR BRI. Itu pula yang membantunya mengembangkan usaha kue dan penganan yang kini masih eksis di Jambi.

Menurutnya, prosesnya tidak sulit dan jelas. "Alhamdulillah nggak memberatkan," timpalnya.

 

Perbankan Berperan Penting

Akademisi Universitas Batanghari, Dr Pantun Bukit menilai, perbankan berperan penting dalam mendorong pengembangan UMKM. Selain pada modal, layanan digital juga akan berdampak pada perkembangan usaha mikro kecil dan menengah tersebut.

Dorongan transaksi nontunai juga berperan dalam transformasi digital sebuah usaha. Digitalisasi ini, kata dia, dapat menciptakan daya saing yang membuat UMKM akan tumbuh dan berkembang.

"Perbankan perlu merangkul dan menjembatani digitalisasi UMKM," ulasnya.

Terkait apa yang sudah dilakukan BRI, Pantun mengapresiasi. Saat ini, BRI pun sudah menyediakan berbagai layanan untuk mendorong transformasi digital.

Terpisah, Pemimpin Cabang BRI Jambi, Tomy Irawan menjelaskan, pihaknya terus mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan literasi serta transaksi digital Hal-hal yang dilakukan, di antaranya menyediakan sarana pembayaran BRImo dan QRIS BRI.

 

Baca juga: DPathi Coffee and Eatery, Usung Nuansa ala Desa nan Elegan serta Transaksi Digital

Baca juga: Sempat Sangsi, Asih Manfaatkan KUR BRI untuk Kembangkan Usaha Kuliner dan Laundry

 

Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved