Wawancara Eksklusif

Garuda Nusa Youth Summit Jadi Mimpi Tamara dan Arif Meraih Mimpi

Tribun Jambi berhasil mewawancarai Tamara dan Arif yang mencoba mengawali mimpinya pada program Garuda Nusa Youth Summit ke tiga negara yang berbeda.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Rara
Wawancara Tamara dan Arif yang mencoba mengawali mimpinya pada program Garuda Nusa Youth Summit ke tiga negara yang berbeda. 

Ketika orang awam melihat kalian mau ikut kegiatan itu seperti apa caranya?

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Albert Khu, Siswa SMK Bina Kasih Jambi yang Banyak Menyabet Medali

Tamara: pertama kali kita harus mencari dulu sumbernya. Biasanya kalau kegiatan-kegiatan seperti ini itu selain di Instagram itu jarang, paling banyak di Instagram memang informasinya. Dan itu memang habis kita kegiatan ada lagi, kegiatan terus ada lagi gitu.

Arif: kegiatan seperti ini banyak yang menyelenggarakan. Ada Garuda Nusa Youth Summit, Indonesian Youth Action.

Nah kami (berdua-red) ini dapat di Garuda Nusa, teman saya yang lain ada dapat di Indonesian Youth.

Tribun Jambi: kalau sudah pernah ikut, boleh ikut lagi?

Arif: boleh, kalau orang yang belum pernah ikut kan daftar menjadi delegasinya, kita yang sudah pernah ikut selanjutnya bisa daftar jadi panitia. Karena kan kita sudah termasuk jadi alumni.

Kami berdua sama-sama dari pesantren dan ngajar di pesantren.

Tribun Jambi: alasan kalian di pesantren itu apa? kan kalian masih kuliah, apakah tidak menggangu kuliah?

Tamara: Tidak menggangu kuliah. Memang ada waktu yang dikorbankan sih. Misalkan pulang kuliah seharusnya istirahat atau main sama teman tetapi kita mengurus santri.

Jadi misalkan ketika jadwal kuliah dan mengajar itu waktunya serempak, maka waktu mengajarnya bisa diganti misalkan jadi sore hari atau malam hari.

Tetapi kan mengajar itu tidak setiap hari, terus juga setiap hari kan kuliahnya juga tidak Senin sampai Minggu.

Arif: prioritas kami tetap kuliah, dan juga pimpinan tahu kalau kami ini masih kuliah. Jadi kalau ditanya mengapa mengajar sambil kuliah? Menurut kami mencari karir itu bukan ketika lulus kuliah. Pas lagi kuliah pun kita bisa memulai karir.

Kalau tamat kuliah kita mau apa itu sudah terlambat mencari link dan sebagainya.

Tribun Jambi: Maksudnya kami, di usia kalian itu rata-rata orang masih ingin bermain, mencari jati diri. Nah kalian di usia yang masih muda apakah nggak sayang untuk hal itu?

Arif: lebih baik susah di waktu muda, dan senang di waktu tua. Karena bener, menurut saya bahagia di waktu tua itu lebih menyenangkan daripada bahagia di waktu muda susah mencari kerja nantinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved