Minta Masyarakat Beralih ke Beras Bulog, Gubernur Jambi Akui Sulit Kendalikan Harga

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi kesulitan mengendalikan harga beras. Apalagi beras dengan kualitas premium.

Sejauh ini, masyarakat Provinsi Jambi masih mengandalkan beras yang didatangkan dari luar daerah Jambi.

Pasalnya, kondisi Jambi hari ini untuk gabah tidak tersedia cukup banyak sehingga berimbas terhadap pasokan beras lokal.

Gubernur Jambi Al Haris akui kesulitan kendalikan harga komoditi beras tersebut.

“Kondisi beras sangat sulit untuk kita kendalikan tetapi tim pengendalian inflasi daerah harus punya kiat sendiri. Misalnya punya kedekatan-kedekatan dengan para distributor dan pedagang di pasar,” katanya baru-baru ini.

Sementara itu untuk ketersediaan beras di Perum Bulog Kanwil Jambi terbilang masih mencukupi kebutuhan masyarakat terutama beras SPHP 5 kg.

“Kita juga masih punya stok banyak di Bulog hingga dua bulan ke depan. Artinya masih aman beras kita. Tapi kita harus mulai merubah maindset masyarakat Jambi agar tidak terlalu berpikir membeli beras premium. Mari kita beralih ke beras Bulog karena kita punya cukup banyak dan harga terjangkau,” ujarnya.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jambi, Ali Ahmad Najih Amsari mengatakan stok yang ada untuk wilayah Provinsi Jambi pihaknya bisa menyediakan sampai tiga bulan ke depan. Ada 16 ribu ton dan itu masih sangat cukup.

“Saat masa puasa dan lebaran nanti kita perkirakan stok beras masih tersedia. Lagi pula kita melihat ada panen di beberapa wilayah di April ini, jadi tanaman pangan kita di Jambi ini semakin meningkat,” katanya.

Baca juga: Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan, Gubernur Jambi Minta TPID Aktif Turun ke Pasar

Baca juga: Gubernur Jambi Temukan Pasokan Cabai Merah Menipis, Saat Pantau Harga Bahan Pangan Jelang Ramadan

Baca juga: Pemilu 2024 Berjalan Lancar, Ini Kata Gubernur Jambi