Analisis Politik, Siapa Calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran Menurut Dekan FEB UI

Menteri Keuangan sekelas/level seperti Sri Mulyani Indrawati dapat menjadi patokan dengan kecerdasaan dan juga pengalaman dan networking global.

Editor: Duanto AS
Kolase Tribun Bogor/Kompas.com
Sri Mulyani dan Prabowo Subianto 

“Saya kira testing the water bagus juga bagaimana respon publik terkait menteri-menteri yang akan mengisi pos strategis di bidang ekonomi,” pungkasnya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memastikan tidak akan ada transisi kementerian jika Prabowo Subianto ditetapkan sebagai presiden.

Pernyataan itu ditegaskan Muzani sebab, pasangan Prabowo-Gibran mengusung keberlanjutan bukan untuk mengubah susunan kementerian yang ada.

“Pemenangan pasangan Prabowo Gibran adalah kemenangan pasangan yang mengusung tema berkelanjutan. Kemenangan pasangan yg mengusung tema bahwa apa yang dilakukan oleh pak Jokowi akan diteruskan pada berikutnya,” kata Muzani.

Atas hal itu, dia memastikan kalau jikapun Prabowo terpilih tidak akan ada perubahan kementerian di kabinet.

Terlebih, istilah transisi itu seakan menyetujui soal adanya pengalihan kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya ke selanjutnya.

“Karena itu, yang saya pahami, pak Prabowo belum berpikir untuk perlunya, tim transisi sebagai sebuah cara untuk transisikan sebuah kekuasaan dari yang lama ke yg baru. Karena menurut beliau, ini kan keberlanjutan,” kata Muzani.

Dengan begitu, Wakil Ketua MPR RI tersebut memastikan kalau pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini.

Dalam artian, pencapaian yang sudah berhasil dilakukan akan diteruskan, sementara yang belum baik akan disempurnakan.

“Apa yang sudah dicapai, apa yang sudah dilakukan skrg, ya akan diteruskan untuk pencapaian-pencapaian bagi pemerintahan yang akan datang,” tukas dia.

Menteri Anak Muda

Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menyambut baik rencana calon presiden Prabowo Subianto mengajak anak muda berkontribusi sebesar-besarnya dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya satu di antara bentuk pelibatan bisa dengan memasukkan menteri muda di kabinet pemerintahan baru.

Sebab setengah dari penduduk Indonesia adalah anak muda hingga perlu keterlibatan anak muda di pemerintahan agar bisa ikut serta mengawal kepentingan masyarakat, khususnya anak muda.

“Kalau secara rencana tentu menarik karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda,” kata Arifki kepada wartawan Minggu (3/3).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved