Mata Lokal Memilih
Analisis Politik, Jika Perolehan Suara PSI yang Meroket Diaudit, Diprediksi Seperti Ini Hasilnya
Sejak sebelum Pemilu, dia sudah mendengar ada operasi pemenangan PSI yang dilakukan aparat. Menurutnya, para penyelenggara pemilu daerah ditargetkan
Karyono mengingatkan, sejauh ini hasil perhitungan cepat atau quick count selalu presisi karena selisih antara hasil penghitingan KPU dengan quick count sangat tipis, yaitu selisihnya 0,1 sampai 1 persen asalkan dilakukan sesuai kaedah survei yang benar.
Menurut Karyono yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), jika merujuk data Quick Count dari sejumlah lembaga survei, PSI diprediksi tidak lolos parlemen karena perolehan suaranya berada di kisaran antara 2,6 sampai 2,8 persen.
Sementara margin error 1 persen dengan sampel 3000 TPS. "Perolehan suara PSI versi quick count paling tinggi 2,8, katakanlah naik 1 persen itu baru 3,8 persen jadi tidak sampai 4 persen," terangnya.
Karyono memaparkan, terjadinya lonjakan suara PSI memang belum menembus angka 4 persen.
Sejauh ini baru 3,13 persen berdasarkan data Sirekap KPU per Senin (4/3/2024) pukul 07.00 WIB, suara PSI menyentuh 2.404.199 alias 3,13 persen dari 65,80 persen suara yang masuk ke KPU.
"Tetapi, jika melihat pola loncatnya tidak lazim karena data masuk ke data realcount KPU sudah mencapai 65,84 persen", ungkapnya.
Karyono melanjutkan, jika data sudah masuk 65 persen ke atas, pola volatilitasnya tidak sedrastis suara PSI.
Oleh karena itu, wajar apabila banyak pihak yang mempertanyakan lonjakan suara PSI meskipun hal itu bisa dijelaskan bahwa hal itu terjadi karena ada kumulatif masuknya suara dari TPS yang menjadi basis pendukung PSI ke dalam tabulasi Sirekap.
Sedangkan, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Bidang Legislasi, Lucius Karus mendesak KPU RI untuk membuktikan lonjakan suara tidak wajar Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dia mempertanyakan kenaikan suara PSI dari manusia bukan suara hantu.
Sejatinya, kata Lucius, KPU sudah menyatakan bahwa kenaikan suara tidak wajar PSI berdasarkan rekapitulasi C1 hasil.
Karena itu, KPU juga diminta dibuktikan form C1 hasil kenaikan suara PSI yang disorot publik juga banyak kejanggalan.
"Kita tahu lembaga ini juga dalam kepercyaaan yang turun naik belakangan ini. Karena itu kita tidak otomatis langsung percaya pada yang disampaikan KPU sampai kita lihat langsung dengan nyata dan jelas bukti C1 hasil yang jadi alat akhirnya membuat suara PSI bisa naik seperti itu. Baru kita percaya," kata Lucius.
Lucius pun mengungkit KPU yang rajin membuat klarifikasi di masyarakat.
Namun, kenyataannya masyarakat banyak yang tidak yakin dengan klarifkasi dari KPU.
"Belakangan ini KPU rajin membuat klarifikasi tetapi itu tidak bisa membuat kita puas dan teryakinkan bahwa dugaan dugaan itu salah. Jadi KPU sendiri tingkat kepercayaan tidak bagus bagusnya sehingga kerja mereka butuh upaya yang luar biasa dari KPU meyakinkan publik," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, KPU diminta untuk terus memberikan bukti konkrit tidak ada kecurangan ataupun penggelembungan suara dari PSI.
"Sehingga angka angka itu kemudian bisa kita percaya sebagai angka yang rill dari lapangan. Dari suara manusia bukan suara hantu," pungkasnya. (tribun network/yuda)
Baca juga: Analisis Politik Mengapa Suara PSI Melonjak 3 Hari Terakhir, Simak Data Ini
Baca juga: PREDIKSI 8 DPR RI Asal Jambi yang Bakal ke Senayan, Real Count KPU Lebih dari 71 Persen
Mata Lokal Memilih
Partai Solidaritas Indonesia
Tribunjambi.com
Kaesang Pangarep
parliamentary threshold
Program Unggulan Rahman-Guntur, Dokter Kito dan Home Prima untuk Transformasi Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Rahman-Guntur akan Gelar Kampanye Akbar di Kota Jambi, Hadirkan Band Padi dan Haddad Alwi |
![]() |
---|
Marga Sinaga Bersatu dan Kompak akan Menangkan Rahman-Guntur di Pilwako Jambi 2024-2029 |
![]() |
---|
Blusukan ke Pasar Sengeti, Cabup Muaro Jambi Zuwanda Janji Realisasikan Aspirasi Pedagang |
![]() |
---|
H Abdul Rahman Blusukan ke Pasar Aurduri, Didoakan Pedagang jadi Wali Kota Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.