Ada Sandal Cewek Tapi Pintu Ditutup, Prostitusi Berkedok Warung Soto di Klaten

Saat tiba, petugas curiga karena ada sandal perempuan, tapi warung tertutup rapat. Beberapa kali petugas bertanya, lalu ada suara menjawab dari dalam

Editor: Duanto AS
(Istimewa/Satpol PP Damkar Kabupaten Klaten/Tribunsolo.com)
Petugas Satpol PP Damkar Kabupaten Klaten saat operasi pekat di wilayah setempat. 

Sub Koordinator Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Bidang Ketertiban Umum dan Trantib Damkar dan Satpol PP Kabupaten Klaten, Sulamto mengatakan, rentang usia yang diamankan beragam.

"Yang (usia) paling terendah sekira 26 tahun, tertinggi 71 tahun," ujar Sulamto seperti dilansir dari TribunSolo.com, Senin (26/2/2024).

Operasi dilakukan gabungan, dengan pihak Satpol PP 20 personil , Kodim 0723 Klaten 4 personil, dan Dinsos 2 anggota.

Sulamto menyebutkan, pasangan dan PSK yang diamankan banyak yang berasal dari luar Kabupaten Klaten.

"Ada yang dari Kabupaten Sleman, Gunungkidul, Wonogiri, dan Sukoharjo."

"Yang terjauh asal Depok Jawa Barat," paparnya.

Alasan para pasangan tak resmi ini, dikatakan Sulamto, bukan karena ekonomi.

"Kebanyakan mereka kenal lewat media online seperti Facebook, lalu janjian ketemu di sana (kamar)," jelasnya.

Para pasangan ini diamankan di sejumlah hotel kelas melati, yang berada di wilayah Kecamatan Prambanan.

"Ada 4 hotel," ucapnya.

Sementara 1 PSK diamankan dari sebuah warung soto yang terdapat bangunan kamar, yang dimungkinkan sebagai kegiatan prostitusi.

"Itu dilaporkan oleh masyarakat, sehingga kami tindaklanjuti," jelasnya.

Warung tersebut berada di wilayah persawahan Desa Brajan, Kecamatan Prambanan.

Dekat dengan jalan Brajan-Wonoboyo, sementara jarak dengan permukiman warga sekira 50 meter.

"Warung tersebut sudah lama, saat pandemi sudah berdiri," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved