LIPUTAN KHUSUS

100 Ribu Jiwa Lebih Jadi Korban Banjir di Provinsi Jambi, Kondisi Semakin Meluas

Banjir di Jambi terjadi di beberapa kabupaten-kota sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan Januari 2024.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Tribunjambi.com/Wira
Kondisi banjid di Bungo 

Sektor kesehatan, ada lima puskesmas pembantu (pustu) dan dua puskesmas terdampak banjir.

Sektor sanìtasi dan air, ada dua unit mesin intake PDAM Pancuran Telago, Sungai Pinang dan Tenam mengalami kerusakan ringan. Imbasnya terjadi gangguan pasokan air bersih pada pelanggan PDAM di Kecamatan Bungo Dani, Pasar Muara Bungo, Rimbo Tengah dan Bathin III.

"Data ini merupakan data sementara per tanggal 15 Januari 2024," ujarnya.

Gunawan mengatakan berdasarkan prediksi BMKG yang diterima, puncak curah hujan tinggi masih terjadi hingga bulan depan.

"Potensi banjir masih ada. Kita imbau agar warga tetap waspada dan siaga selama musim hujan ini," pungkasnya.

7.508 rumah terendam di Sarolangun

Di Sarolangun, 7.508 rumah warga terendam banjir akibat luapan sungai Batang Asai, Batang Limun dan Batang Tembesi.

Banjir meluas hingga menggenangi delapan kecamatan, yaitu Batin VIII, Sarolangun, Cermin Nan Gedang, Limun, Batang Asai, Pelawan, Pauh dan Mandiangin. Data itu berdasarkan rekapitulasi BPBD Kabupaten Sarolangun, per Selasa (16/1).

Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, mengatakan dampak banjir bandang akibat luapan sungai telah meluas.

"Ya, hari ini kami terus pantau perkembangan banjir. Memang banyak sekali rumah warga terendam, mencapai 7.508 rumah, dan delapan kecamatan dan puluhan desa," katanya.

Dia mengatakan warga yang terdampak banjir sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Banyak juga pihak lain yang menyalurkan bantuan atas kepeduliannya bencana hidrometeorologi di Sarolangun pada 2024.

Banjir di Sarolangun juga merusak fasilitas umum, seperti jalan, jembatan gantung, sekolah masjid dan lainnya.

"Jembatan gantung yang rusak ada empat, seperti di Kecamatan Batang Asai satu, Kecamatan Batin VIII ada dua, dan satu lagi di Kecamatan Sarolangun," ungkapnya.

Pemkab Sarolangun sedang mengkaji jumlah kerusakan untuk mendapatkan penanganan, dan dibahas bersama DPRD.

"Kita akan menghitung, biaya kerusakan bisa melalui dana tanggap darurat, dan kami akan bahas bersama DPRD," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved