200 Peluru Artileri Ditembakkan Korut ke Wilayah Perbatasan Dekat Korea Selatan

Sekira pukul 09.00 hingga 11.00 WIB pada Jumat (5/1/2024), Korea Utara menembakkan 200 peluru artileri ke perairan dekat perbatasan barat laut yang di

Editor: Suci Rahayu PK
pbs/kcna
Korea Utara tembakkan artileri ke Korea Selatan, Jumat (5/1/2023). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sekira pukul 09.00 hingga 11.00 WIB pada Jumat (5/1/2024), Korea Utara menembakkan 200 peluru artileri ke perairan dekat perbatasan barat laut yang disengketakan dengan Korea Selatan.

Tembakan ini membuat militer Korea Selatan menginstruksikan penduduk di 2 pulau terdekat berlindung.

Peluru yang ditembakkan Korea Utara jatuh di utara perbatasan yang disengketakan, yang dikenal sebagai Garis Batas Utara.

Dikatakan pejabat Korea selatan, serangan itu tak memakan korban jiwa.

Militer Korea Selatan menuduh Korea Utara “mengancam perdamaian dan meningkatkan ketegangan” dan berjanji akan mengambil “langkah-langkah yang sesuai.”

“Militer di sini meminta kami untuk membantu mengevakuasi orang-orang jika Korea Utara mungkin membalas serangan ketika mereka memulai latihannya sendiri,” kata Ji Young-hyeon, pejabat pemerintah Korsel di wilayah Yeonpyeong.

Baca juga: Tim Pemprov Jambi Tinjau Lokasi Stockpile Batu Bara PT SAS, Sekda Pastikan Tak Rugikan Masyarakat

Baca juga: 6 Potret BCL Lakukan Badal Umroh untuk Ashraf Sinclair, Nangis hingga Ditenangkan Tiko Aryawardhana

“Jadi kami mengirimkan siaran setiap 30 menit untuk meminta masyarakat berlindung.”

Masyarakat yang tinggal di pulau tersebut mewaspadai provokasi Korea Utara, terutama setelah Korea Utara melancarkan serangan artileri dan roket ke pulau tersebut pada tahun 2010 yang menewaskan dua warga sipil Korea Selatan dan dua marinir di sana.

Sebagai pembalasan, Korea Selatan menggempur pantai Korea Utara dengan artileri.

Penduduk di pulau-pulau tersebut sudah terbiasa dengan perintah untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah.

Pulau-pulau tersebut dipenuhi dengan tempat perlindungan bawah tanah dan beton, dan perintah semacam itu sering kali dikeluarkan selama latihan militer atau ketika Korea Utara meluncurkan roketnya ke selatan.

Tembakan artileri Korea Utara ini terjadi sehari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan latihan militer gabungan selama seminggu di Pocheon, utara Seoul.

Latihan yang berakhir pada hari Kamis kemarin ini melibatkan artileri, tank, kendaraan lapis baja, dan pesawat A-10 Warthog.

Korea Utara yang meradang karena hal itu bersumpah akan melakukan pembalasan, menyebut musuh-musuhnya sebagai “anjing gila” yang “hanya akan menderita saat-saat paling menyakitkan.”

Penembakan artileri Korea Utara hari ini adalah yang pertama sejak mereka membatalkan perjanjian yang ditandatangani dengan Korea Selatan pada tahun 2018 untuk menghentikan permusuhan, seperti latihan militer dengan peluru tajam, di dekat perbatasan.

Baca juga: Info Gempa Terkini Jumat 5 Januari 2024 Getarkan Sanana, Maluku Utara, Simak Detailnya

Baca juga: Sengketa Lahan Sekolah, Kadisdik Kota Jambi Berharap Tidak Ada Lagi Kasus Serupa

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved