Warga Minta Pemkab Pidie dan UNHCR Pindahkan Pengungsi Rohingya dari Pantai Kalee
Setelah ditampung selama 3 hari, warga Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Selasa (12/12/2023), meminta Pemkab dan
Kunjungan tiga orang perwakilan lembaga internasional ini didampingi Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Tamiang, Muslizar dan Camat Karangbaru, Fakhrurrazi Syamsuyar.
Baca juga: Desta Rayakan Ulang Tahun Anak Bungsunya Bareng Natasha Rizky, Warganet Ramai Doakan Rujuk
Baca juga: Prabowo Subianto Alihkan Jawaban saat Ganjar Tanya Soal Makam 13 Aktivis yang Diculik Tahun 1998
“Kami menolak keras rencana UNHCR dan IOM membawa pengungsi Rohingya ke Aceh Tamiang. Kami sarankan pulangkan mereka ke negara asalnya,” teriak Khairul, seorang pemuda menggunakan alat pegeras suara.
Khairul bersama sejumlah rekannya terlihat terus mendampingi tiga perwakilan ini selama meninjau calon lokasi penampungan sementara. Puncaknya mereka meminta ketiga orang tersebut angkat kaki disertai intimidasi merusak kendaraan mereka.
“Jangan usik kehidupan kami, jangan sampai kami menduduki Kantor DPRK dan Kantor Bupati apabila Rohingya didatangkan kemari,” teriaknya.
Diketahui, awalnya sekira 750 pengungsi Rohingya yang masuk ke Aceh akan ditempatkan di Aceh Tamiang.
Warga menolak keras karena dinilai akan menimbulkan pergesekan sosial dengan masyarakat lokal.
Masifnya penolakan ini membuat Pemkab Aceh Tamiang menolak usulan UNHCR dan IOM.
Kepastian ini diperoleh setelah dua perwakilan (UNHCR) dan satu orang dari IOM mengadakan pertemuan tertutup dengan Pemkab Aceh Tamiang, Selasa (12/12/2023) petang.
Rapat ini dipimpin Sekda Aceh Tamiang, Asra didampingi Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Muslizar.
Dalam pertemuan itu dilaporkan awalnya Pemkab Aceh Tamiang bersedia menyiapkan lokasi penampungan sementara.
Baca juga: Prabowo Subianto Alihkan Jawaban saat Ganjar Tanya Soal Makam 13 Aktivis yang Diculik Tahun 1998
Baca juga: Soal IPA Kelas 9 Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban Esai serta Pembahasan
Namun saat pertemuan berlangsung, sejumlah warga yang menolak kedatangan etnis Rohingya ini melakukan aksi protes menggunakan alat pengeras suara.
“Sangat riskan bila etnis Rohingya ini tetap kita terima, sedangkan protes begitu keras dari masyarakat,” kata sumber di Pemkab Aceh Tamiang.
Selain maraknya aksi protes, pertimbangan lain disebabkan lokasi pengugsian di kawasan Opak, Bendarahara, Aceh Tamiang sangat dekat dengan permukiman.
Selain itu, fasilitas calon lokasi penampungan juga sangat minim, dikhawatirkan pengungsi penyusup ke permukiman yang bisa menimbulkan gejolak sosial dengan warga lokal.
“Sepertinya akan dipindahkan ke Gayo Lues,” ungkap sumber tersebut.
Resep Cumi Saus Padang untuk Makan Malam |
![]() |
---|
Misteri Temuan 5 Mayat di Unpri Medan, Pihak Kampus Sempat Menolak Digeledah |
![]() |
---|
Puncak Kemeriahan Shopee 12.12 Birthday Sale TV Show Diramaikan Mahalini, Lyodra hingga JKT48 |
![]() |
---|
Desta Rayakan Ulang Tahun Anak Bungsunya Bareng Natasha Rizky, Warganet Ramai Doakan Rujuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.