Berita Jambi
Pembuat Replika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Ajang STQH Didatangkan Langsung dari Jateng
Turmuzi dengan keterampilan yang ia miliki membuat repilika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Ia didatangkan langsung dari Demak
Penulis: A Musawira | Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUNJAMBI.COM - Meski belum dibuka secara resmi, namun rangkaian kegiatan Seleksi Tilawatil Quran dan Al Hadist atau STQH Tingkat Nasional ke XXVII yang digelar di Jambi sudah dimulai.
Pada Senin (30/10/2023) pagi, misalnya, Pawai Taaruf yang merupakan rangkaian kegiatan ini digelar. Tiap-tiap kafilah dari provinsi di Indonesia, menampilkan kekhasan dari daerah masing-masing.
Salah satu yang daerah yang tampil dengan mobil hias adalah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, Provinsi Jawa Tengah mendatangkan secara khusus, perajin pembuat mobil hias.
"Jadi satu minggu sebelum kontingen Jateng datang kita sudah ada di sini (Jambi)," kata Turmuzi Al Faiz, yang mendadani mobil hias kafilah Jawa Tengah seusai pawai, Senin (30/10).
Saat ditemui, Turmuzi sedang berada di Jalan Sultan Agung, Simpang Pulai, Kota Jambi. Ia sedang menunggu temannya, untuk membongkar orname di mobil hias.
Turmuzi dengan keterampilan yang ia miliki membuat repilika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Replika masjid megah itulah yang jadi hiasan pada mobil hias kafilah Jawa Tengah.
Sebagaimana aslinya, replika itu didominasi warna putih. Ada dua menara di sisi kiri kanan belakang. Kubah utama masjid hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Syeikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan itu menjadi bagian yang ditonjolkan.
Turmuzi juga menyertakan repilka Alquran berukuran jumbo. Dua halaman yang ditampilkan tertera ayat-ayat Alquran.
Baca juga: Ada Masjid Raya Al Jabar di Parade Mobil Hias Pawai Taaruf STQH Tingkat Nasional di Jambi
Baca juga: Sebanyak 2.000 Personil Gabungan TNI-Polri Dikerahkan untuk Pengamanan STQH di Jambi
Menariknya, Turmuzi yang berasal dari Demak, Jawa Tengah mengaku belum pernah melihat langsung atau berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

"Baru ini bikin replika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, apalagi masjid ini baru ya, dan belum pernah ke sini juga," kata dia.
Agar presisi, ia melihat bentuk masjid tersebut dari gambar yang ada di internet. "Skala harus sesuai dengan aslinya," ucapnya.
Turmuzi mengaku dari banyak replika yang ia buat, membuat replika masjid ini adalah yang tersulit. Ia membandingkan durasi pengerjaannya. Biasa, kata dia, tiga hari selesai. "Ini satu minggu (baru selesai) itupun lembur," kata dia.
Baca juga: Tuan Rumah STQH Tingkat Nasional, Pemprov Jambi Pastikan Dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin
Kesulitan Turmuzi juga terkait mencari tempat pembuatan yang ideal. Karena ia pendatang dan waktu persiapan yang sempit ia mengaku sempat kesulitan mencari lokasi.
"Inikan lebar 3 meter, nah kita cari tempat yang luas susah. Karena cari tempat yang pas untuk keluar masuk susah," ujarnya.
Akhirnya ia mendapatkan tempat untuk menghias mobil dengan replika Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di kantor camat. "Ada dapat tempat yang agak luas di kantor kecamatan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.