KKB Papua

Kembali Berulah, Aparat Tingkatkan Pengamanan Pasca 5 Anggota KKB  Papua Tewas

Berita KKB Papua hari ini, aparat gabungan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca kontak tembak dan menewaskan lima anggota KKB.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
Berita KKB Papua hari ini, aparat gabungan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca kontak tembak dan menewaskan lima anggota KKB. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berita KKB Papua hari ini, aparat gabungan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pasca kontak tembak dan menewaskan lima anggota KKB.

Aparat gabungan TNI dan Polri itu  meningkatkan patroli di Oksibil pasca gangguan dari kelompok separatis tersebut.

Sebelumnya, aparat keamanan yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 itu melakukan penegakan hukum di wilayah tersebut.

Dalam operasi penegakan hukum itu, lima anggota KKB Papua dilaporkan tewas.

Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Dafi Bastomi mengatakan bahwa patroli dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat.

"Sejak KKB membakar kios dan pasar Distrik Serambakon, menembaki pesawat komersil juga kita telah lakukan penegakkan hukum terhadap 5 anggota KKB kelompok Otobius Bidana Mimin," ujarnya dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Selasa (24/10/2023).

"Sasaran patroli yaitu daerah-daerah rawan gangguan KKB seperti Distrik Serambakon, dalam kota Oksibil dan daerah lainnya," kata Dafi.

Baca juga: KKB Papua Berulah, Puluhan Warga Datangi Markas TNI Minta Perlindungan

Baca juga: Akankah Gibran Dampingi Prabowo Subianto Daftar ke KPU? Ini Kata Politisi PAN

Baca juga: Indeks Kualitas Udara Jambi Selasa 24 Oktober 2023 Pukul 14.00 WIB di Angka 80, Kategori Sedang

Sementara Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno saat dihubungi awak media menyatakan bahwa, di Pegunungan Bintang, selain patroli, polisi juga menerapkan sistem pengamanan kota dengan menempatkan beberapa personel memanan di beberapa titik rawan KKB.

"Beberapa titik sudah kami tempatkan petugas keamanan untuk antisipasi adanya gangguan KKB," ujar Bayu.

Bayu berharap dengan kegiatan ini, masyarakat merasa aman dari gangguan KKB dan dapat melakukan aktivitasnya seperti biasanya.

"Harapan kami, masyarakat tidak takut-takut lagi dengan teror KKB karena kami hadir untuk mengamankan mereka," katanya.

Dikatakan, sampai saat ini situasi masyarakat aman kondusif, aktivitas perekonomian, perkantoran, pendidikan dan penerbangan terpantau normal dan aman," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas ditembak oleh Tim Gabungan Satgas Damai Cartenz 2023 di wilayah Pegunungan Bintang, Papua Tengah.

Kelima anggota KKB itu kini telah tewas usai dilumpuhkan oleh gabungan Satgas Damai Cartenz pada Sabtu (30/9/2023) dini hari.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Kali Ini Sasar Pekerja Puskesmas di Puncak

Penegakan hukum yang dilakukan Satgas Damai Cartenz terhadap KKB tersebut terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selain menembak mati KKB, Satgas Damai Cartenz juga menyita sebanyak tiga senjata api (senpi).

Sasar Tenaga Kesehatan

Sebelumnya, KKB kembali berulah dengan melakukan penembakan terhadap pekerja Puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Berulahnya kelompok separatis itu diceritakan Isak, satu di antara pekerja Puskesmas Kepala Air.

Dia bersama 21 rekannya diserang kelompok tersebut pada Kamis (19/10/2023) kemarin.

Dia mengungkapkan bahwa satu rekannya sempat ditembak oleh KKB Papua menggunakan pistol.

Namun, senjata yang ditembakkan tersebut tidak menelutus.

“Saat ditembakan ke udara baru meletus. Kami langsung berhamburan,” kata Isak kepada Tribun-Papua.com di Timika.

Isak menyebutkan bahwa dirinya dan rekan-rekannya sudah mengetahui segerombolan orang datang dari arah barat puskesmas.

Namun mereka tidak mengetahui jika gerombolan tersebut adalah anggota KKB.

“Kami pikir, mereka (gerombolan) itu mau datang minum kopi. Ternyata, mereka adalah KKB dengan wajah yang sudah dicat hitam. Mereka siap menembak dan memanah,” ujarnya.

 Menurut Isak, KKB tersebut datang menggunakan sejumlah senjata api dan sajam berupa parang dan panah.

Sebelum melakukan penyerangan, KKB terlebih dahulu menyuruh orang asli Papua untuk keluar dari camp.

"Saya bisa lolos karena lari sampai di pos penjagaan. Mereka kejar tapi tidak dapat. Kalau teman yang meninggal saya tidak tahu karena saya lari tidak menoleh kebelakang," ungkapnya.

Ia menyebut, sebanyak 22 orang rekannya membangun Puskesmas tersebut namun dengan kejadian serperti ini membuat dirinya trauma.

"Baru satu bulan saya di Puncak dan keluarga ada di Timika," tutup Isa.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Seratusan ASN di Sarolangun akan Pensiun, BKPSDM Berharap Bisa Diisi PPPK

Baca juga: Jokowi Resuffle Kabinet, 7 Menteri darii PDIP Bakal Ditinggalkan?

Baca juga: Peminat Semakin Sepi, Bus Trans Siginjai Ternyata jadi Andalan Sebagian Masyarakat Jambi

Baca juga: Akankah Gibran Dampingi Prabowo Subianto Daftar ke KPU? Ini Kata Politisi PAN

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved