Ketua IDI Jambi Minta Pasien Jantung yang Kakinya Diamputasi Setelah Disuntik Melapor ke MKEK

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI -  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jambi dr. Deden S SpB mengaku belum mengetahui kasus pasien penyakit jantung yang kakinya harus diamputasi setelah menjalani pengotan di RSUD Abdul Manap Kota Jambi.

Deden bilang sampai saat ini belum ada laporan mengenai kasus ini ke pihaknya.

Sebelumnya Siti Nurhayati (39) harus kehilangan kaki kanannya setelah dilakukan tindakan medis berupa suntikan di paha bagian kanan.

"Beberapa saat setelah dilakukan penyuntikan, kaki saya langsung kram, keesokan harinya langsung terasa dingin dan sakit yang sangat kuat," ujarnya.

Beberapa hari berikutnya kaki Siti dinyatakan harus diamputasi karena telah mengalami pembusukan.

"Setelah disuntik kaki saya dinyatakan harus diamputasi, padahal saya tidak pernah merasakan sakit di sekitar kaki, saya ini sakit jantung," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Deden meminta keluarga Siti melaporkan kejadian ini kepada Majelis Kehormatan dan Etika Kedokteran (MKEK).

Deden mengatakan MKEK tersebut merupakan pusat aduan yang ada di bawah Ikatan Dokter Indonesia. Katanya masyakat bisa mengadukan permasalah medis agar bisa ditindak lanjuti.

Setelah laporan masuk maka akan ditelaah apakah pelanggaran etik atau pelanggan pidana.

"Kalau etik akan kita tangani kalau pidana akan kita serahkan ke pihak yang berwenang," ujarnya.

MKEK berada di setiap kabupaten kota dan wilayah.

Di Jambi lokasinya berada di sebelah Rumah Sakit dr Bratanata.

"Jadi kejadian seperti ini bisa masuk melalui MKEK, dan akan saya kawal," pungkasnya.