WAWANCARA EKSKLUSIF

WANSIF PSMTI Fokus Sosial, Budaya dan Pendidikan, Pelantikan Pengurus Provinsi Jambi 2022-2026

Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, dan Ketua PSMTI Provinsi Jambi Wang Suwandi, memaparkan perihal organisasi yang telah 25 tahun berdiri

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Duanto AS

Pengurus kita memang ada di semua partai. Mereka punya pilihan masing-masing di politik.

Jadi saya sarankan, jangan hanya menjadi pengusaha tapi juga masuk politik.

Kita harus berani masuk ke arus besar, apa lagi setelah reformasi dimana demokrasi ditegakkan.

Program kami, seluruh pengurus, silakan masuk ke partai politik, tapi jangan bawa PSMTI.

Kalau bawa komunitas, harus mundur, karena yang menjadi pengurus PSMTI merupakan sebuah pengabdian.

Kalau sudah jadi anggota dewan, harus mundur jadi pengurus, tapi jadi anggota tetap boleh.

Pengurusan PSMTI di Jambi kan masih ada tiga tahun lagi. Apa saja yang akan dilakukan?

WS: Kita akan membantuk pengurusan PSMTI di kabupaten kota,

Saat ini baru ada di provinsi. Tahun depan akan dikembangkan ke Tungkal dan Bungo.

Apakah di Indonesia sudah terbentuk pengurusnya kabupaten kota?

WT: Banyak. Seperti di Jawa Timur, semua kabupaten kota sudah terbentuk.

Memang kita sampaikan ke ketua provinsi untuk membentuk kepengurusan di kabupeten kota.

Agar ada suatu wadah bagi komunitas kita bisa membaur.

Saat ini sudah ada di 32 provinsi, 300 kota dan kabupaten.

Kami sarankan provinsi yang belum punya punya kepengurusan di kota dan kabupaten untuk segera diaktifkan

Ngomong tentang paguyuban komunitas dan organisasi, lazim ada perseteruan, perpecahan hingga dualisme kepengurusan. Kira-kira di PSMTI seperti apa? Bagaimana menjaga kekompakan supaya tidak ada benih-benih perpecahan sehingga tidak ada dualisme?

WT: Memang kita melihat di beberapa organisasi biasa terjadi perpecahan.

PSMTI sendiri sudah terjadi perpecahan setelah dua tahun berdiri, terbentuk INTI.

Sekarang ada dua paguyuban Tionghoa

Harapan saya ke depan sudah cukuplah dua saja, jangan terpecah lagi.

Beda pendapat boleh, tapi jangan sampai ada perpecahan.

Kita butuh persatuan, dengan begitu negara bisa lebih bagus.

Yang bisa saya terapkan sekarang ini saling menghargai.

Kalau kita bisa saling menghargai, otomatis perpecahan itu tidak akan terjadi.

Apa harapan ke depan?

WT: Harapan kami, kehadiran PSMTI bisa menjadi satu paguyuban yang bisa bersama-sama semua ormas di Indonesia untuk membangun bangsa.

Kita boleh berbeda suku dan agama, tapi kita tetap saudara.

Kita cinta Tanah Air, kita butuh persatuan.

Jujur di tahun politik ini, kita perlu lebih banyak komunikasi. Pilihan boleh berbeda, tapi tujuannya satu, Indonesia aman.

PSMTI ini sejatinya homogen juga ya, boleh diceritakan?

WT: Jadi kita itu terbuka, malah ada anggota kita ketua PiTi. Jadi sangat heterogen.

Di Jambi harapannya apa?

WS: Harapan kita PSMTI siap bekerja sama, kita meminta semua keluarga Tionghoa untuk memajukan Jambi jangan sampai tertinggal lagi.

Kita sudah harus bisa bersaing dengan dunia.

Bagaimana pembangunan di Jambi dan ke depan peran PSMTI bagaimana?

WS: Kita melihat Jambi ini cukup bagus komoditasnya. Kami berharap pemerintah ke depannya bisa membuat satu kepabrikan yang bisa menciptakan barang jadi.

PSTMI tidak hanya sosial terus tapi juga memungkinkan untuk ekonomi sehingga bisa memajukan daerahnya. (m yon rinaldi)

Baca juga: WANSIF Berangkat dari Dusun untuk Bangun Daerah, Akmaludin Anggota DPRD Provinsi Jambi

Baca juga: WANSIF Menkominfo Budi Arie Setiadi: IP Address Starlink Harus dari Indonesia

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved