Dampak Ekonomi dan Pasar Online, Pedagang Pasar Sitimang Jambi Kehilangan Pendapatan hingga Jutaan

Pedagang pasar Sitimang Kota Jambi akui kehilangan cuan jutaan dalam sehari, dampak ekonomi anjlok dan gempuran pasar online yang menjamur. 

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi.com/Abdullah Usman
Pedagang keramik di Pasar Sitimang, Kota Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pedagang pasar Sitimang Kota Jambi akui kehilangan cuan jutaan dalam sehari, dampak ekonomi anjlok dan gempuran pasar online yang menjamur. 

Tidak hanya pedagang pakaian dan kuliner, pedagang aksesoris rumah seperti keramik, bufet juga ikut terdampak maraknya toko online.

Di Pasar Sitimang Kota Jambi contohnya, pada saat sebelum pandemi melanda para pedagang mampu mengumpulkan cuan jutaan hingga belasan juta per hari dari transaksi penjualan.

Untuk masing masing item harga keramik di Pasar Sitimang sendiri cukup beragam, dari harga Rp 50 ribuan per buah hingga Rp 450 ribu tergantung jenis dan item. Sementara untuk jenis keramik guci ukuran besar bisa mencapai Rp 1 jutaan. 

"Sebelum pandemi per hari kami bisa mendapat uang mencapai Rp. 10-15 jutaan, kalo setelah pandemi sehari paling tinggi itu hanya Rp. 1 juta," ujar Farid Pedagang Keramik, Sabtu (14/10/202).

Bahkan jelang hari raya Idul Fitri yang biasanya ramai pembeli, sekarang juga berkurang.

"Sudah dua tahun terakhir ini setiap lebaran paling tinggi Rp. 3 juta saja," keluh nya.

Ditambah kondisi perekonomian saat ini, para pedagang hanya bisa mengandalkan pembeli dari kalangan menengah ke atas saja.

Baca juga: Pedagang Pasar Simang Jambi Menjerit Penjualan Lesu, Diduga Pengaruh Pasar Online

Baca juga: Muzdalifah Protes Pedagang Dilarang Jualan di TikTok, Fadel Islami Minta Pemerintah Cari Solusi

Baca juga: Warga Kota Jambi Ini Beberkan Harga Sewa Halaman Rumahnya untuk Pedagang

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved