Pedagang Pasar Simang Jambi Menjerit Penjualan Lesu, Diduga Pengaruh Pasar Online
Pedagang pasar Sitimang di kawasan Kota Jambi mengakui penjualannya kian meredup. Gempuran pasar online dan terpuruknya ekonomi dinilai jadi penyebab.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pedagang pasar Sitimang di kawasan Kota Jambi mengakui penjualannya kian meredup. Gempuran pasar online dan terpuruknya ekonomi dinilai pedagang menjadi faktor.
Pantauan tribunjambi.com di kawasan pasar los atau yang disebut juga dengan pasar sitimang Kota Jambi, dikawasan ini selain pedagang pakaian, sepatu dan tas juga terdapat pedagang keramik aksesoris rumahan.
Para pedagang yang telah menghuni pasar tersebut sejak puluhan tahun mulai merasakan penurunan daya beli masyarakat. Yang sudah terasa sejak dua tahun terakhir.
Dikatakan Farid pemilik toko keramik Isalina di kawasan pasar Sitimang menuturkan, kondisi pasar saat terjadi penurunan cukup pesat baik dari segi pengunjung sehingga daya beli masyarakat.
"Kondisi seperti ini sudah terjadi dalam kurun satu hingga dua tahun terakhir ini, dan terus semakin sepi," ujarnya, Sabtu (14/10/2023).
Tentu banyak faktor penyebab yang mempengaruhi hal tersebut, di antaranya terkait faktor ekonomi yang semakin melemah harga jual komoditi perkebunan kian merosot.
Seperti pinang yang sekarang sudah tidak pernah lagi mengalami kenaikan, sementara kebanyakan yang berbelanja tersebut mereka mereka yang dari jauh.
Dan juga yang tidak kalah berpengaruh terkait persaingan pasar online yang terus menjamur seakan tak terkendali saat ini.
"Yang jelas itu faktor ekonomi tadi, terus market online tadi. Meski tidak terlalu besar bagi kita penjual keramik namun itu tetap juga berdampak dan terasa," ujarnya.
Menurutnya, gempuran penjualan online mulai terasa berdampak itu sejak beberapa tahun terakhir, tepatnya pasca pandemi.
"Kalo hari biasa memang sepi itu wajar tapi biasanya pada weekend seperti saat ini dari pagi sudah cukup ramai, kalau sekarang tidak," keluhnya.
Selain faktor ekonomi, kebanyakan pasar onlen ini mereka menjual produk yang ditawarkan lebih murah dari harga toko, setidaknya jika dibandingkan dengan toko pembeli bisa melakukan transaksi langsung, memilih, menawar dan mendapatkan kemasan yang terjamin.
Dirinya berharap, perekonomian dan gairah pasar ini dapat kembali pulih seperti sedia kala. Para pedagang merindukan pasar yang dulu selalu ramai pembeli, dan semoga pemerintah dapat memberikan solusi terkait kondisi pasar ini.
Baca juga: Penataan Ulang, Pemerintah Kecamatan Geragai Siapkan Lokasi Pedagang Kaki Lima
Baca juga: Nilai Impor Provinsi Jambi Naik di Periode Januari-Agustus 2023
Baca juga: Dapat Sepeda Motor dari Gubernur Jambi, Kades di Sarolangun: Kami Sangat Senang
Pemakaian QRIS di Jambi Belum Optimal, Juru Parkir Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Imigrasi Tawarkan Teknologi Autogate untuk Pencegahan Penyelundupan Manusia di Forum DGICM 2025 |
![]() |
---|
Egois Rombongan Sekda Jabar di Kirab Budaya Berujung Disemprot Dedi Mulyadi: Ini Bukan Pawai |
![]() |
---|
Tips Terhindar dari Kebakaran jika Meninggalkan Rumah, Terbaru 3 Rumah di Penyengat Olak Terbakar |
![]() |
---|
Sosok dan Profil Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wamendukbangga Hari Ini ke Jambi: Presenter, PSI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.