Mahasiswi Akhiri Hidup di Kosan

Mahasiswi di Semarang Akhiri Hidup di Kosan Diduga Terjerat Pinjol Hingga Kehilangan Tas Berisi Uang

Mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia di indekos dengan meninggalkan sepucuk surat diduga karena terjerat pinjol hingga kehilangan tas berisi uang

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jateng/Kolase Tribun Jambi
Seorang mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia di indekos dengan meninggalkan sepucuk surat diduga karena terjerat pinjol hingga kehilangan tas berisi uang. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia di indekos dengan meninggalkan sepucuk surat diduga karena terjerat pinjol hingga kehilangan tas berisi uang.

Teka-teki soal meninggalnya korban yang sebelumnya menempuh pendidikan di Udimus tersebut mulai terungkap.

Namun hingga kini bahwa kematian korban yang bestatus sebagai mahasiswa itu masih misteri.

Menurut pacar korban, EN terjerat pinjaman online (pinjol).

Bahkan dia mengungkapkan bahwa korban tak sengaja menghilangkan tas berisi uang di tempat kerjanya.

Namun, penyebab kematian korban masih misteri karena keluarga korban enggan anaknya diautopsi.

Saat ditemukan, di sekitar jasad korban terdapat botol minuman sari kelapa, dan obat maag.

Baca juga: Mahasiswi di Semarang Pilih Akhiri Hidup: Ini Pilihan Saya, Saya Capek Hidup

Baca juga: Mahasiswi di Semarang Tulis Surat ke Ibu Sebelum Akhiri Hidup: Maafin Eca Mah Yah Memilih Jalan Ini

Baca juga: Nasdem Geram KPK Jemput Paksa Syahrul Yasin Limpo, Minta Usut Tuntas Dugaan Pemerasan Eks Mentan

Namun polisi belum bisa mendalami isi minuman itu.

Kematian EN mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro alias Udinus di kamar kos Jalan Bulusan VII Tembalang Kota Semarang terungkap.

Kapolsek Tembalang, Kompol Wahdah Maulidiawati mengatakan korban ditemukan tewas diduga akhiri hidup sendiri.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.

"Ada beberapa lembar kertas tulisan tangan korban yang ditinggalkan," tuturnya kepada tribunjateng.com, Kamis (12/10/2023).

Menurutnya, hingga saat ini polisi belum mendalami penyebab kematian korban.

Hal ini dikarenakan keluarga tidak berkenan melakukan otopsi.

"Jadi untuk mengetahui dia menenggak apa khan harus otopsi. Jadi kami belum mendalami sampai sana karena keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi dan sudah mengikhlaskan anaknya," jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved