Gempa Hari Ini

Update Korban Tewas Akibat Gempa Bermagnitudo 6,3 Guncang Afghanistan, Capai 2.445 Orang

Jumlah korban tewas akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo yang terjadi di Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) mencapai 2.445 orang.

Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Jumlah korban tewas akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo yang terjadi di Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) mencapai 2.445 orang. 

TRIBUNJAMBI.COM - Jumlah korban tewas akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo yang terjadi di Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) mencapai 2.445 orang.

Untuk diketahui, gempa tersebut bermagnitudo 6,3.

Sebelumnya dilaporkan bahwa gempa itu telah menewaskan lebih dari 2.400 orang.

Perkembangan jumlah korban gempa bumi itu disampaikan Juru bicara Kementerian Kebencanaan Afghanistan, Mullah Janan Sayeeq.

Dia mengatakan korban tewas kini meningkat menjadi 2.445 orang.

Dia juga merevisi jumlah korban luka menjadi lebih dari 2.000 orang.

Sementara sebelumnya, dia menyebutkan 9.240 orang terluka.

Baca juga: Aceh Barat Diguncang Gempa Hari Ini Senin 9 Oktober 2023 Bermagnitudo 4,3, Berikut Data BMKG

Baca juga: KPK Sindir Syahrul Yasin Limpo Ajukan Perlindungan ke LPSK: Kami Harap Bukan Modus Hindari Perkara

Baca juga: BREAKING NEWS: Terduga Pelaku Pembunuh Aktivis Perempuan Papua Ditangkap, 3 Lokasi Berbeda

“1.320 rumah mengalami kerusakan atau hancur,” kata Sayeeq dalam sebuah pernyataan, Minggu (8/10/2023).

Jumlah korban tewas melonjak dari 500 yang dilaporkan sebelumnya pada Minggu (8/10/2023) oleh Bulan Sabit Merah.

Sebelumnya, seorang pejabat dari Departemen Kesehatan Herat mengatakan lebih dari 200 orang yang tewas telah dibawa ke berbagai rumah sakit.

“Jenazah telah dibawa ke beberapa tempat, termasuk pangkalan militer dan rumah sakit,” ujar pejabat Departemen Kesehatan Herat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat total 202 fasilitas kesehatan umum di provinsi Herat, salah satunya adalah rumah sakit regional besar yang menampung 500 korban jiwa

“Sebagian besar fasilitas tersebut merupakan pusat kesehatan dasar yang lebih kecil dan tantangan logistik menghambat operasi, khususnya di daerah terpencil,” kata WHO.

Sistem layanan kesehatan Afghanistan yang hampir seluruhnya bergantung pada bantuan asing kini dilanda krisis dalam dua tahun terakhir sejak Taliban mengambil alih kekuasaan dan banyak bantuan internasional yang menjadi tulang punggung perekonomian dihentikan.

Baca juga: Update Info Gempa Hari Ini Senin 9 Oktober 2023 Guncang Sumbawa NTB, Berikut Data BMKG

Para diplomat dan pejabat menyatakan kekhawatirannya atas pembatasan Taliban terhadap perempuan dan krisis kemanusiaan global yang membuat para donatur menarik kembali bantuan keuangannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved