Aktor Krisna Mukti Ngaku Ikut Dihujat Netizen Pasca Film Dokumenter Ice Cold Tayang: Salah Orang

Aktor Krisna Mukti ikut menjadi bulan-bulanan (dihujat) warganet pasca film dokumenter Ice Cold tayang. Padahal salah orang.

Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Aktor Krisna Mukti ikut menjadi bulan-bulanan (dihujat) warganet pasca film dokumenter Ice Cold tayang. Padahal salah orang. 

TRIBUNJAMBI.COM -Sosok Krishna Murti tengah jadi perbincangan usai film dokumenter Netflix berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” dirilis ke publik.

Namun dibalik itu, aktor bernama Krisna Mukti turut menjadi bulan-bulanan (hujatan) warganet atau netizen Indonesia.

Pada dua nama tersebut berbeda, menggunkana huruf R dan K.

Dimana yang menjadi sasaran netizen yakn Krishna Murti, sementara nama sang akror yakni Krisna Mukti.

Hal itu tentu membuat Krisna Mukti tak habis pikir.

Sebab namanya disebut-sebut netizen ikut terlibat dalam kasus kopi sianida Jessica Wongso.

Seperti diketahui bahwa belakangan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.

Baca juga: Sosok Krishna Murti: Polisi Turn Back Crime, Pimpin Penyelidikan Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso

Baca juga: Info BMKG Terkini Soal Gempa Hari Ini Minggu 8 Oktober 2023 Guncang Bitung Sulut, Ini Datanya

Baca juga: Indeks Kualitas Udara Jambi Jumat 6 Oktober 2023 Kategori Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif

Usut punya usut, Krisna Mukti menjadi korban salah sasaran netizen.

Pasalnya, nama Krisna Mukti hampir mirip dengan sosok polisi yang sempat menyelidiki kasus kopi sianida, yakni Krishna Murti.

Karena itu, tak sedikit netizen justru menyerang akun sosial media Krisna Mukti.

Pemain film Love is Magic itu kemudian meluruskan bahwa dirinya tak terlibat dalam kasus tersebut.

"Bro, elu salah orang bro. Itu yang loe maksud Bapak Krishna Murti, Polisi. Kalau gue ni Krisna Mukti, aktor ya," katanya, dikutip Instagram, Sabtu (7/10/2023).

"Sejak kasus kopi sianida Jessica, Mirna di-up lagi, diangkat lagi, ni nama gue banyak banget di-tag-tag orang, disebut-sebut orang. Seolah-olah gue yang terlibat dalam masalah itu," jelas Krisna Mukti.

Ia pun meminta agar semua orang berhenti menyebut-nyebut namanya sebagai orang yang terlibat dalam kasus pembunuhan Mirna Salihin.

"Jadi buat yang lain-lain juga nih, nggak usah ngetag-ngetag gue, nggak usah sebut-sebut gua karena gua nggak terlibat sama sekali dalam kasus ini," pinta Krisna Mukti.

Krisna Mukti pun menjelaskan mengenai perbedaan namanya dengan sosok polisi Krishna Murti yaitu dari penulisan nama.

Baca juga: Kontroversi Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

"Perbedaannya adalah, yang satu Krishna Murti, pake R. Kalo gue Krisna Mukti pake K, nah gitu aja. Semoga cepat selesai ni urusannya, amin," pungkasnya.

Sebagai informasi, Krishna Murti merupakan pemimpin penyelidikan kasus kopi sianida saat masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Kasus yang terjadi pada 2016 ini terkait pembunuhan Wayan Mirna Salihin menggunakan kopi sianida.

Dalam kasus tersebut, Krishna Murti menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka pembunuhan.

Sosok Krishna Murti

Sosok Krishna Murti kemudian kembali menjadi perbincangan setelah dokumenter bertajuk Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di layanan streaming Netflix.

Belakangan film yang berkaitan dengan kopi sianida itu memicu kontroversi di tengah publik.

Usai film itu menjadi viral, muncul lagi video pengakuan Jessica Kumala Wongso di dalam persidangan.

Pengakuannya bahwa dia dipaksa mengaku membunuh Wayan Mirna Salihin.

Tak sedikit yang bertanya-tanya siapakah sosok Krishna Murti ini.

Simak profil dan sepak terjangnya berikut.

Profil Krishna Murti

Krishna Murti merupakan pemimpin penyelidikan kasus kopi sianida saat menjabat sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya pada 2016 lalu.

Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Krishna Murti ini lahir pada 15 Januari 1970.

Baca juga: Jessica Mila Belum Rasakan Ngidam saat Hamil Anak Pertama: Aku Gak Tahu Rasanya

Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Krishna Murti teman satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Eks Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Muhammad Iqbal. Selama di Akpol.

Dia menjadi komandan batalyon taruna.

Setelah lulus, ia sempat ditawari menjadi polisi lalu lintas, tetapi ia menolak dan memutuskan menjadi polisi reserse.

Pada 2001, Krishna Murti menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan.

Selama berkarir di kepolisian, sejumlah jabatan yang pernah dicicipi, di antaranya menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (2005), Wakapolres Depok (2006), dan Kapolres Pekalongan (2011).

Pada 2011, pria asal Ambon ini terpilih menjadi Police Planning Officer PBB yang berkantor di New York, Amerika Serikat.

Dua tahun kemudian, ia pulang ke Tanah Air.

Kemudian dia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sejak 13 Mei 2015 hingga 3 Agustus 2016.

Saat itu ia mempopulerkan jargon “Turn Back Crime” yang melekat di seragam sipil polisi.

Krishna Murti terlibat dalam penyelidikan di sejumlah kasus, seperti kasus sindikat narkoba, kasus pembunuhan bos PT Asaba, hingga kasus bank Century.

Namanya juga sempat viral usai aksinya terlibat baku tembak dengan teroris di Plaza Sarinah, Jakarta Pusat, pada 2016 lalu.

Kala itu, Krishna memimpin anak buahnya menghadapi teroris dengan menenteng pistol, mengenakan rompi antipeluru, tapi tak pakai helm.

Saat ini, Krishna Murti menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Mabes Polri sejak 14 Oktober 2022.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dokter Richard Lee Didemo Imbas Bikin Video Galon Air Mineral Mengandung Bahan Berbahaya

Baca juga: Sinopsis Spy x Family Season 2 Episode 26, Mengikuti Mama dan Papa

Baca juga: Info BMKG Terkini Soal Gempa Hari Ini Minggu 8 Oktober 2023 Guncang Bitung Sulut, Ini Datanya

Baca juga: Karhutla di Wilayah Tahura Sigam dan Sungai Mayan Batanghari, Petugas Kesulitan Akses Lokasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved