Bikin Kenduri Desa Damai di Serdang Jaya, FKPT Jambi Ajak Masyarakat Cegah Radikalisme dan Terorisme

Pencegahan radikalisme dan terorisme harus dilakukan sejak dini dan terus menerus terutama terhadap generasi muda

|
Editor: Rahimin
Istimewa
FKPT Jambi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar Kenduri Desa Damai di pendopo Desa Serdang Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rabu(6/9/2023). 

TRIBUNJAMBI.COM - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Prov Jambi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menggelar Kenduri Desa Damai di pendopo Desa Serdang Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rabu (6/9/2023).

Pencegahan radikalisme dan terorisme harus dilakukan sejak dini dan terus menerus terutama terhadap generasi muda. 

Kenduri (Kenal Peduli Lingkungan Sendiri) Desa Damai merupakan satu upaya mensosialisasikan pencegaham faham radikal terhadap masyarakat di pedesaan agar masyarakat memahami dan mewaspadai paparan faham faham radikal dan terorisme, sehingga menjadi desa yang aman, nyaman dan damai.

Ketua FKPT Jambi Prof Dr Asad Isma mengatakan, pentingnya pencegahan sejak dini terkait potensi penyebaran faham-faham radikal di wilayah pedesaan.

Fkpt kenduri
Kenduri Desa Damai di pendopo Desa Serdang Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rabu (6/9/2023).

"Serdang Jaya merupakan wilayah pedesaan yang memiliki adat dan budaya tersendiri yang mesti dijaga agar menjadi Desa yang aman, nyaman dan damai," katanya.

Asad Isma juga mengajak kepada semua pihak agar menolak radikalisme dan terorisme dalam bentuk dan cara apapun.

Sementara itu, Kasubdit Pencegahan BNPT RI Edy Cahyanto mengatakan, potensi radikalisme dan terorisme bisa terjadi kapan saja dimana saja dan sama siapa saja.

"Oleh sebab itu pencegahan sejak dini terutama terhadap generasi muda harus dilakukan, mengingat teknologi informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapapun termasuk mengakses informasi yang berkaitan dengan faham- faham radikal," ujarnya.

Dikatakannya, hasil survei BNPT pada 2018 bahwa karifan lokal evektif mencegah terjadinya potensi radikalisme dan terorisme di masyarakat. 

"Untuk menumbuhkan kembali kearifan lokal sebagai living value dalam masyarakat khususnya terhadap generasi milenial maka dapat dilakukan transformasi, Deskuptif terhadap kearifan lokal yang ada," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jambi Drs M Arif Budiman sebagai pembicara dalam kenduri tersebut juga menyampaikan, kenduri ini bertujuan mendorong masyarakat pada tingkat desa dan dibawahnya untuk mengenali dan peduli pada lingkungan tempat tinggalnya.

Dijelaskannya, kenduri ini akan memanfaatkan kekuatan kearifan lokal yang ditunjang dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media baru dan kekuatan sosial untuk membentengi diri pada penyebaran faham intoleransi, radikalisme dan terorisme serta permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat bawah.

“Pelibatan masyarakat akar rumput, kearifan lokal muklak dalam melakukan pencegahan, " ujarnya. 

"Acara FKPT dikemas dalam bentuk tradisi makan bersama sebagai kearifan lokal.  Ada message atau pesan khusus yang akan tergali dari kenduri ini, Tak hanya makan, akan ada diskusi mengkampanyekan bahaya terorisme yang sedang terjadi," pungkasnya.(*)

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pelihara Kerukunan Umat Beragama, FKUB Tanjung Jabung Barat Hadirkan FKPT Jambi

Baca juga: FKPT dan MPW Pemuda Pancasila Jambi Dorong Peran Mahasiswa Tangkal Radikalisme

Baca juga: Cegah Intoleransi Melalui Media Sosial, Ketua FKPT Prof Asas Isma Beri Materi di Ponpes Nurul Iman

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved