Deretan Pelanggaran yang Bikin Angkutan Batu Bara Disetop Lima Hari oleh Polda Jambi

Surat tersebut dikeluarkan guna menyikapi perkembangan situasi beberapa hari terakhir, terkait operasional angkutan batu bara yang cukup meresahkan

Editor: Duanto AS
Tribunjambi.com/Srituti Apriliani
ILUSTRASI Kemacetan panjang truk batu bara di Jalan Muara Bulian-Tembesi, Kabupaten Batanghari, beberapa waktu lalu. 

"Kami ATJ mohon maaf kepada pihak kepolisan, karena belum mampu mengatur member (anggota) kami, karena belum adanya ketegasan regulasi terkait mobil-mobil yang tidak bergabung di transportir," katanya pada Kamis (31/8).

Karyadi bilang, ATJ siap menjadi penggawa terdepan bersama konsorsium yang sudah dibangun dan siap menjadi pelaksana rekomendasi Deputi 1 KSP terkait tata kelola batu bara di Provinsi Jambi.

"ATJ meminta semua pihak agar serius bekerja, jangan sampai ada tambah korban lagi," pungkasnya.

Sementara itu, warga RT 05, Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, yang menyewakan halaman rumahnya untuk kantong parkir angkutan batu bara mengatakan bahwa baru mendengar informasi tersebut.

"Dak tahu kami, baru tahu kalau diberhentikan lagi," ujar Nita.

Meski mendapatkan banyak penolakan, banyak warga Batanghari khususnya yang tinggal di sekitar jalan lintas, terbantu dengan adanya angkutan batu bara.

"Iyo, kadang disewa lah sebelah rumah tu. Kalau minta masakin, masak jugo," ujar Nita.

Meski kecewa dengan penghentian sementara ini, Nita mengatakan tidak bisa berbuat banyak.

Ia mengungkapkan setidaknya ada 10 rumah warga di RT 05 Muara Tembesi yang disewakan untuk angkutan batu bara.

"Mau macam mano lagi lah," sebutnya.

Untuk diketahui ada 57 kantong parkir yang berada antara Pasar Muara Tembesi hingga Simpang BBC Kecamatan Muara Bulian Kabupaten.

Kantong-kantong parkir tersebut, terdiri dari rumah makan, bengkel mobil hingga lahan rumah warga dan termasuk Terminal Muara Bulian.

Pantauan Tribun, jelang penghentian sementara, puluhan truk batu bara masih teparkir di Terminal Muara Bulian Batanghari. Ada lebih dari dua puluh truk menunggu jam operasional keberangkatan.

Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Batanghari yang berjaga, mengatakan bahwa penghentian sementara angkutan batu bara sudah diketahui para sopir.

"Ya, dari tanggal 2 sampai 6. Tapi sekarang ini memang dak ramai kayak dulu-dulu sih," ujarnya. (can/caw/cut)

Baca juga: Hutan di Jambi Digarap Jadi Kebun Sawit, Ada 160 Ribu Hektare yang Tersebar di Sejumlah Daerah

Baca juga: Pemprov Minta Pj Bupati Klarifikasi Soal Sekda Sarolangun Nyaleg, Sudirman: Harus Mengundurkan Diri

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved