Ritual Lepas Ikan ke Dalam Lubang untuk Cari 8 Penambang Terjebak Lubang di Banyumas

Ritual itu dengan melepaskan ikan ke dalam lubang. Diyakini, bila ikan balik lagi, berarti jalannya sudah tertutup

Editor: Duanto AS
TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
Doa bersama untuk delapan penambang di Banyumas yang terjebak di lubang galian tambang, Jumat (28/7/2023). 

Kapolresta Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.

Tim SAR Gabungan agar berusaha semaksimal mungkin hingga hari ketujuh pencarian. Dan diharapkan dapat mengevakuasi dalam keadaan apapun.

Keluarga pasrah

Keluarga korban yang datang langsung ke lokasi telah menyatakan ikhlas apapun hasilnya. Mereka akan menerima segala takdir terhadap korban.

Memasuki hari kelima, perwakilan keluarga menyatakan telah ikhlas terhadap kondisi dan hasil evakuasi.

Itu disampaikan Akhiar Suryadi, perwakilan keluarga penambang sekaligus Kades Sukasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Terima kasih kepada semua yang terlibat, seperti Basarnas, bupati, dan polres. "Atas perjuangan evakuasi, terima kasih. Kami keluarga sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau terevakuasi," kata Akhiar, Minggu (30/7).

Keluarga telah menerima kondisi sebagai takdir, meski upaya mengevakuasi korban tetap dilanjutkan.

Kades Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Samid juga menyampaikan hal serupa.

Sulitnya proses evakuasi dalam lima hari terakhir, membuat pihak keluarga telah merelakan bila korban tak kunjung ditemukan.

"Saudara kami kalau tidak terangkat apa daya. Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah yang Maha Kuasa. Kalau (korban) bisa dievakuasi adalah keajaiban," ujar Samid.

Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC) atau koordinator pencarian para korban, Adah Sudarsa menyampaikan, pihaknya mendatangkan keluarga korban untuk menjelaskan secara detail hasil kerja sementara Basarnas.

"Operasi SAR sudah semaksimal mungkin dan koordinasi dengan segala pihak. Segala macam masukan kami evaluasi. Memang medannya berat," ucap Adah.

"Kalau kami masuk lubang akan membahayakan penolongnya nanti. Ada titik longsor yang juga bahaya," imbuhnya.

Meski begitu, Adah memastikan, proses pencarian dan evakuasi kedelapan penambang asal Bogor, Jawa Barat, yang terjebak sejak Selasa (25/7) itu akan tetap dilakukan selama tujuh hari sesuai prosedur.

Tim SAR gabungan hari ini kembali melanjutkan upaya penyelamatan dengan fokus melakukan penyedotan besar-besaran dari enam lubang tambang. (tribunjateng.com/jti)

Baca juga: Bakal Gelar Kenduri Swarnabumi 2023, Pemkab Muarojambi Siapkan Berbagai Kegiatan

Baca juga: Sopian dan Warga Pematang Gadung Batanghari Khawatir, Warga Diserang Beruang hingga Luka-luka

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved