Ritual Lepas Ikan ke Dalam Lubang untuk Cari 8 Penambang Terjebak Lubang di Banyumas
Ritual itu dengan melepaskan ikan ke dalam lubang. Diyakini, bila ikan balik lagi, berarti jalannya sudah tertutup
TRIBUNJAMBI.COM, BANYUMAS - Ritual melepas ikan ke dalam lubang dilakukan saat evakuasi delapan penambang emas di Banyumas yang terjebak dalam tanah galian.
Diyakini, apabila ikan tersebut balik lagi, berarti jalannya sudah tertutup.
Nasim (53) tokoh warga setempat, menuturkan ritual dilakukan dalam pencarian delapan penambang emas di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Ritual itu dengan melepaskan ikan ke dalam lubang. Diyakini, bila ikan balik lagi, berarti jalannya sudah tertutup.
Tetapi, jika ikan itu berenang terus, maka masih ada lokasi di dalamnya.
Pithik walik atau ayam yang bulunya terbalik, juga akan dilepaskan di sekitar lubang galian.
"Nanti habis Maghrib kita siapkan pitik walik sepasang, klapa gading 8, ikan emas 8 itu melambangkan kemelem (atau tenggelam), ikan melem 4. Jumlah delapan itu melambangkan kedelapan korban," kata Nasim kepada tribunbanyumas.com, Sabtu (29/7).
Nasim mengatakan ada tradisi kearifan lokal yang tidak dipenuhi oleh para penambang.
Dalam pembukaan lubang galian baru, biasanya ada upaya pemberian sesaji berupa jajanan pasar sebagai bentuk tradisi di sekitar tambang.
"Awalnya ketika ada penambangan ada tradisi seperti itu. Tapi ada penambang yang melakukan tradisi seperti itu dan ada yang tidak melakukannya," jelasnya.
Nasim mengatakan upaya Basarnas melakukan penyedotan tidak menjamin dapat mengevakuasi para penambang. "Udah disedot tapi air naik lagi. Saya lihat sekitar situ jadi mandan wingit (agak seram)," katanya.
Terjebaknya para penambang, menurutnya, hal itu wujud dari buta akan mendapatkan uang banyak.
"Tidak eling dalam mencari emas. Lubang ini mbetaih (bikin betah) karena memang banyak emasnya," katanya.
Boleh dikatakan Lubang Bogor merupakan lubang yang moncer atau sangat besar potensi emasnya. Padahal ternyata di lubang itu sudah beberapa kali terjadi kecelakaan kerja.
"Di lubang itu pernah ada dari satu kilo material, nilai emasnya ada yang setengah kilo," katanya.
Di Lubang Bogor itu pembagian kerjanya adalah dua shift. Kebetulan shift orang-orang Bogor itu malam hari.
Sedangkan shift pagi biasanya dikerjakan oleh orang-orang lokal asal Gumelar, Banyumas.
Ada sekira 160 orang bogor yang bekerja sebagai penambang. "Orang Bogor itu lebih berani bisa sampai dalam. Tapi kalau warga lokal paling mentok 25 meter," jelasnya.
Operasi hari keenam
Operasi SAR hari keenam pencarian delapan penambang emas di kawasan pertambangan Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang, kembali dilanjutkan pada Senin kemarin.
Sektor kerja kali ini dibagi menjadi enam worksite. Rincian pembagian sektor kerja di antaranya :
1. Worksite A-1 pengurasan galian Bogor menggunakan enam pompa air.
2. Worksite A-2 pengurasan galian Dondong menggunakan 3 pompa air.
3. Worksite A-3 pengurasan di 5 Sumur menggunakan 12 pompa air.
4. Worksite A-4 pengurasan dihentikan.
5. Worksite A-5 pemantauan bendungan di Sungai.
6. Worksite A-6 pengurasan galian Majenang menggunakan pompa air yang tidak digunakan di worksite A-3 dan pemantauan aliran hasil bendungan Sungai Tajur.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan dengan dukungan pompa air yang berada di Worksite A-1, terdapat penurunan muka air kurang lebih menjadi 13 meter.
"Tim SAR Gabungan juga melakukan pengalihan aliran air dari Sungai Tajur ke Sungai Datar bagian bawah guna mengurangi debit air yang mengarah ke sumur-sumur galian," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (31/7).
Telah dilaksanakan pula rapat koordinasi dan evaluasi antara Kepala Kantor SAR Cilacap, Bupati Banyumas,
Kapolresta Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.
Tim SAR Gabungan agar berusaha semaksimal mungkin hingga hari ketujuh pencarian. Dan diharapkan dapat mengevakuasi dalam keadaan apapun.
Keluarga pasrah
Keluarga korban yang datang langsung ke lokasi telah menyatakan ikhlas apapun hasilnya. Mereka akan menerima segala takdir terhadap korban.
Memasuki hari kelima, perwakilan keluarga menyatakan telah ikhlas terhadap kondisi dan hasil evakuasi.
Itu disampaikan Akhiar Suryadi, perwakilan keluarga penambang sekaligus Kades Sukasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Terima kasih kepada semua yang terlibat, seperti Basarnas, bupati, dan polres. "Atas perjuangan evakuasi, terima kasih. Kami keluarga sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau terevakuasi," kata Akhiar, Minggu (30/7).
Keluarga telah menerima kondisi sebagai takdir, meski upaya mengevakuasi korban tetap dilanjutkan.
Kades Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Samid juga menyampaikan hal serupa.
Sulitnya proses evakuasi dalam lima hari terakhir, membuat pihak keluarga telah merelakan bila korban tak kunjung ditemukan.
"Saudara kami kalau tidak terangkat apa daya. Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah yang Maha Kuasa. Kalau (korban) bisa dievakuasi adalah keajaiban," ujar Samid.
Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC) atau koordinator pencarian para korban, Adah Sudarsa menyampaikan, pihaknya mendatangkan keluarga korban untuk menjelaskan secara detail hasil kerja sementara Basarnas.
"Operasi SAR sudah semaksimal mungkin dan koordinasi dengan segala pihak. Segala macam masukan kami evaluasi. Memang medannya berat," ucap Adah.
"Kalau kami masuk lubang akan membahayakan penolongnya nanti. Ada titik longsor yang juga bahaya," imbuhnya.
Meski begitu, Adah memastikan, proses pencarian dan evakuasi kedelapan penambang asal Bogor, Jawa Barat, yang terjebak sejak Selasa (25/7) itu akan tetap dilakukan selama tujuh hari sesuai prosedur.
Tim SAR gabungan hari ini kembali melanjutkan upaya penyelamatan dengan fokus melakukan penyedotan besar-besaran dari enam lubang tambang. (tribunjateng.com/jti)
Baca juga: Bakal Gelar Kenduri Swarnabumi 2023, Pemkab Muarojambi Siapkan Berbagai Kegiatan
Baca juga: Sopian dan Warga Pematang Gadung Batanghari Khawatir, Warga Diserang Beruang hingga Luka-luka
Nagita Slavina Dikabarkan Adopsi Anak Kembar Mpok Alpa, Raffi Ahmad Singgung Soal Rayyanza |
![]() |
---|
Tangis Nikita Mirzan Pecah saat Dengar Jawaban dari Ahli UU ITE, Ternyata Gegara Hal ini |
![]() |
---|
Akhirnya Lita Gading Datangi Polda Butut Laporan Ahmad Dhani, Sentil Pentingnya Kesehatan Mental |
![]() |
---|
Wujud Belasungkawa, Polda Jambi Gelar Salat Gaib untuk Driver Ojol |
![]() |
---|
Dosen UBR dan UNJA Lakukan Penelitian di Suku Anak Dalam Desa Nyogan, Muaro Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.