OTT KPK di Basarnas

Pernah ke Jambi Pakai Pesawat Pribadi, Kepala Basarnas Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka Suap

Henri Alfiandi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan proyek alat deteksi korban reruntuhan

Editor: Rahimin
Tribunjambi/M Yon Rinaldi
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi (kanan) piloti pesawat sendiri ke Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Badan SAR Nasional (Basarnas), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menetapkan tersangka baru.

Tersangka yang ditetapkan itu adalah Marsekal Madya (Marsda) TNI Henri Alfiandi.

Marsekal Madya (Marsda) TNI Henri Alfiandi adalah Kepala Basarnas RI periode 2021-2023.

Henri Alfiandi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan proyek alat deteksi korban reruntuhan. 

Henri Alfiandi belum lama ini berkunjung ke Kota Jambi menggunakan pesawat pribadi.

KPK menyebut Marsdya Henri Alfiandi diduga turut menerima aliran suap sejumlah Rp88,3 miliar terkait sejumlah proyek.

"HA, Kabasarnas RI periode 2021-2023," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).

Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi bersama usai meresmikan pembangunan hanggar Basarnas di Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan Banten pada Senin (10/7/2023).
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi bersama usai meresmikan pembangunan hanggar Basarnas di Bandara Pondok Cabe Tangerang Selatan Banten pada Senin (10/7/2023). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Menurutnya, kasus ini berawal dari giat operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (25/7/2023) di dua lokasi, Cilangkap dan Jatisampurna. 

Dalam OTT itu KPK mencokok 10 orang yang kemudian dilakukan pemeriksaan. 

Satu pihak yang ditangkap merupakan anggota TNI AU bernama Letkol Adm Afri Budi Cahyanto. 

Letkol Afri diketahui bertugas sebagai Kepala Staf Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas di Basarnas
 
Seperti diketahui, ada 10 orang yang sedang dilakukan pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Dua orang tersebut menambah daftar yang sebelumnya diamankan sebanyak delapan orang dari dua wilayah.

Kedua wilayah tersebut yakni Jakarta dan Bekasi.

Penangkapan dua orang tersebut dibenarkan Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung C1 KPK, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).

"Kami update informasi terakhir dari teman-teman ada sekitar 10 orang yang sudah ada di Gedung Merah Putih KPK dan dalam permintaan keterangan oleh tim KPK," ujar Ali Fikri.

Selain 10 orang, tim KPK juga berhasil mengamankan uang tunai yang ditaksir jumlahnya mencapai miliaran rupiah.

Uang tersebut diduga berkaitan dengan suap proyek pengadaan alat pendeteksian korban reruntuhan di Basarnas RI tahun 2023.

Saat ini, tim masih mengonfirmasi uang-uang tersebut.

"Termasuk pertanyaan soal barbuk uang, iya kami mengkonfirmasi ada barang bukti uang tunai. Saat ini kami masih melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang ditangkap," kata Ali.

"Hal itu untuk memastikan apakah barang bukti itu betul ada kaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi yang kami sedang lakukan permintaan keterangan tersebut," imbuhnya.

Sekadar informasi, tim KPK menggelar OTT di Jakarta dan Bekasi pada Selasa (25/7/2023).

KPK mengamankan salah satu pejabat Basarnas dalam OTT tersebut.

Pejabat Basarnas yang ditangkap yakni Letkol Adm Afri Budi Cahyanto.

Selain itu, ada juga pihak swasta yang diamankan dalam operasi senyap tersebut.

Saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pejabat Basarnas dan pihak yang terjaring OTT tersebut.

KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pejabat Basarnas maupun para pihak yang diamankan dalam OTT tersebut.

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Badan SAR Nasional (Basarnas).

OTT KPK di Basarnas tersebut dilakukan pada Selasa, 25 Juli 2023 kemarin sekira pukul 16.00 WIB.

Pakai Pesawat Pribadi

Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi pernah ke Jambi dengan membawa pesawat sendiri.

Henri Alfiandi memperkenalkan dunia penerbangan umum atau non niaga kepada Forkompinda Provinsi Jambi saat kunjungannya ke Jambi, Jumat (16/6/2023).

Henri Alfiandi mengatakan, saat ini penerbangan umum di Indonesia sudah mulai berkembang dan akan terus digalakkan.

"Penerbangan umum ini seperti mobil pribadi, cuma ini pesawat pribadi," katanya.

Menurutnya, selain untuk tranportasi pribadi, penerbangan umum ini bisa di kembangkan untuk mendukung pariwisata di Jambi.

Untuk tranportasi pribadi bisa mempercepat waktu tempuh apa lagi untuk daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Hal ini memungkinkan dilakukan karena untuk pesawat berbadan kecil tidaklah membutuhkan landasan yang panjang.

"Untuk landasan bisa dari 100-500 meter sudah memadai untuk pesawat kecil," katanya.

Sementara itu, untuk pesawat berbadan kecil juga tidak perlu khawatir dengan bahan bakar, karena menggunakan Pertamax Turbo.

Bahan bakar ini banyak dijumpai di SPBU yang ada di Provinsi Jambi. Henri berharap dunia penerbangan umum ini bisa cepat berkembang.

"Semoga penerbangan umum di Jambi cepat berkembang," pungkasnya.

Dalam kunjungannya ke Jambi Henri Alfiandi menggunakan pesawat pribadi. Pesawat tersebut dipiloti langsung oleh Henri Alfiandi, dari Bogor menuju Jambi.

Dalam perjalanan tersebut Henri mengunakan pesawat berbadan kecil dengan nomor registrasi penerbangan PK-S211 PIC.

Henri Alfiandi mengatakan perjalanannya mengunakan pesawat sendiri ini, selain karena hobi juga untuk memperkenalkan penerbangan umum kepada masyarakat.

"Penerbangan umum ini tidaklah mahal dan cukup efisien waktu," ujarnya.

Menurut Henri Alfiandi, untuk pesawat berbadan kecil yang dia gunakan harganya kurang lebih dengan mobil Toyota Alphard.

Harga pesawat ini sekennya hampir sama dengan Alphard," katanya. Harganya sendiri mulai dari Rp1,5 miliar- Rp2 miliar untuk pesawat seken

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS KPK Tetapkan Kepala Basarnas Henri Alfiandi Tersangka Kasus Korupsi

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: BREAKING NEWS Jumlah Pejabat Basarnas yang Diamankan KPK dalam OTT Jadi 10 Orang, Ada TNI

Baca juga: Respon TNI Soal Kabar Anggotanya Terjaring OTT KPK di Basarnas, Kapuspen: Sesuai Komitmen Panglima

Baca juga: Gagas Pariwisata Udara di Jambi, Harga Pesawat Pribadi Ka Basarnas Setara Toyota Alphard

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved