Pileg 2024
Perang Bintang, Perebutan Basis Suara DPR RI Dapil Jambi Partai Golkar, Ini Pandangan Pengamat
Pengamat Politik Universitas Jambi, Dori Efendi memberikan pandangannya terkait dengan perang bintang bacalag DPR RI Dapil Jambi dari Partai Golkar te
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengamat Politik Universitas Jambi, Dori Efendi memberikan pandangannya terkait dengan perang bintang bacalag DPR RI Dapil Jambi dari Partai Golkar tetutama dalam perebutan suara di basis masing-masing.
Menurutnya, Bacaleg DPR RI dari Partai Golkar merupakan tokoh-tokoh politik senior di Jambi.
Dengan demikian kata Dori, tidak akan ada perebutan suara di salah satu basis atau wilayah garapan masing-masing.
"Yang maju itu sudah memiliki strong voter (pemilih setia) masing masing, contohnya HBA dengan CE, itu adalah yang sama-sama lahir dari wilayah barat terutama Sarolangun, keduanya ini kalau diambil dari DPT kisaran 200 ribu artinya mereka sudah bisa meraih suara 50 persen masing-masing, artinya tidak ada terjadi perebutan suara," jelasnya, Kamis (20/7/2023).
Kata Dori barisan CE akan tetap berada di barisan CE, dan barisan HBA itu juga tetap berada di barisan HBA, karena keduanya memiliki barisan masing-masing.
Kemudian juga HBA itu memiliki strong voter yang menyeluruh di 11 kabupaten/kota, Begitu juga CE sebagai ketua DPD partai Golkar Provinsi Jambi tentu memiliki strong voter yang banyak di kabupaten/kota yang ada di provinsi Jambi.
Ia kembali menegaskan bahwa untuk DPR RI, di Golkar tidak akan ada perebutan suara.
Terkait dengan jumlah kursi yang akan di dapat di Pemilu 2024, Dori mengatakan kemungkinan Golkar tetap akan mempertahankan dua kursi seperti yang diperoleh pada 2019 lalu.
Jika berbicara dengan Kandidat lain, seperti Saniatul Lativa yang merupakan petahana, Dori mengatakan bahwa basis suara Saniatul berada di Bungo dan Tebo dan juga beberapa binaanya yang hingga ke Kerinci.
Meskipun akan bersinggungan dengan Selina Gita yang notabennya merupakan anak seorang tokoh di Bungo dan Selina Gita juga sudah pernah duduk di Parlemen pada 2009 lalu, namun basis suara keduanya berbeda dan tidak akan bersingungan.
Saniatul Lativa diprediksi juga akan tetap membawa suara yang banyak seperti di Pemilu 2019 lalu, ditambah lagi didukung oleh suaminya yang maju DPRD Provinsi dari Dapil Bungo-Tebo.
Begitu juga dengan Asafri Jaya Bakri (AJB) yang merupakan mantan Walikota Sungai Penuh, menurutnya AJB juga memiliki potensi.
Namun AJB memiliki tantangan, karena basisnya di Kerinci Sungai Penuh yang notabenya hari ini pendistribusian bacaleg DPR RI dari Kerinci Sungai Penuh Sangat banyak, terutama dari partai lain.
"Artinya hari ini kalaupun AJB maksimal bisa bermain, tentu tidak bisa semaksimal HBA karena wilayah pertarungannya," ujarnya.
Yang pasti kata dia pertarungan di Golkar kelak adalah pertarungan seberapa banyak suara yang mampu dibawa oleh masing-masing kandidat.
"Pertaruangannya kelak Golkar itu adalah pertarungan seberapa banyak suara yang dibawa oleh kandidat masing masing," tutupnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Alasan Vera Tinggalkan Suaminya Setelah 10 Hari Menikah, Awalnya Kepincut Karena Juragan Bebek
Baca juga: Layanan Drive Thru Dukcapil Diresmikan Wali Kota Jambi
Baca juga: Kejari Tanjabbar Selamatkan Rp 2,5 Miliar dari Kasus Korupsi Pengadaan Air Bersih
PPP Tak Lolos DPR RI, Bisakah Diselamatkan? |
![]() |
---|
Gagal Pileg 2024 di Nasional dan Jambi, Begini Masa Depan PSI |
![]() |
---|
Klaim Suara PPP Hilang 200 Ribu, Sandiaga Uno Harap Gugatan Bisa Kembalikan dan PPP Lolos ke Senayan |
![]() |
---|
Hasto Ingatkan Golkar Soal Keyakinan Jadi Ketua DPR RI: Harus Belajar dari 2014, Jangan Pancing PDIP |
![]() |
---|
17 Juta Suara Hilang pada Pileg 2024, Imbas dari Parlimentary Threshold |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.