KKB Papua
Berita KKB Papua Hari Ini, Jokowi Sebut Pakai Semua Jurus Bebaskan Kapten Philip dari Egianus Kogoya
Jokowi sebut upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Upaya itu juga dikatakan Presiden Jokowi.
Dia menegaskan bahwa semua upaya ditempuh pemerintah dalam proses pembebasan Kapten Philip.
Sebagaimana diketahui bahwa pilot asalSelandia Baru itu disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023 lalu.
Presiden Jokowi juga menanggapi perihal uang tebusan Rp 5 Miliar untuk pembebasan pilot Susi Air.
Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah tidak mau berbicara banyak soal apa saja upaya yang dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air.
Namun dia memastikan bahwa pemerintah terus berupaya unruk membebaskan Kapten Philp Mark Mehrtens.
"Kita memang tidak mau berbicara banyak karena upaya-upaya kita tidak bisa kita sampaikan pada publik. Semua sudut, semua jurus kita gunakan agar upaya yang kita lakukan betul-betul titik akhirnya menghasilkan sesuatu," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Galery Nyoman Nuarta, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Kapolda: Egianus Kogoya Tak Pernah Minta Tebusan Rp5 M Bebaskan Pilot
Baca juga: Masa Jabatan Ganjar Pranowo Jadi Gubernur Jateng Segera Habis, Siapa PJnya? Ini Kata Presiden Jokowi
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ TikTok, DJ Minang hingga DJ Remix, Unduh Pakai MP3 Juice atau YTMP3 Full Bass
"Tapi, tak bisa saya sampaikan upaya itu, ada upaya bawah tanah, ada upaya atas tanah," kata Jokowi lagi.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai perkembangan proses pembebasan Kapten Philip Mark Mehrtens, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tak bisa menyampaikan keterangan.
"Tidak bisa saya sampaikan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, permintaan tebusan sebesar Rp 5 miliar dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Permintaan itu dilontarkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Menurut Benny, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi.
Benny mengatakan, pemerintah daerah sedang menyiapkan uang yang diminta Kogoya tersebut.
"Sebetulnya, terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI, yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan, dan bahan medis," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/6/2023).
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun, sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujarnya lagi.
Namun, tidak ada penjelasan terkait pemda yang dimaksud oleh Benny.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama Kisah Anggi: Pengantin Baru di Medan Kunci Suami di Kamar Mandi, Lalu Kabur
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menilai tidak ada yang salah dari langkah pemerintah menyanggupi uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan Philips.
Laksamana Yudo Margono berpendapat, pemenuhan uang tebusan itu merupakan upaya kemanusiaan demi keselamatan nyawa pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu maupun masyarakat di sekitar.
"Yang jelas itu tadi untuk damai dan kemanusiaan, apalagi menyangkut nyawa manusia, baik pilot maupun masyarakat setempat, artinya tidak ada apapun yang seharga itu," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada 4 Juli 2023.
Di sisi lain, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya tidak meminta tebusan uang.
"Saya sudah sampaikan bahwa Egianus dan kelompoknya tidak pernah meminta uang itu," ujar Fakhiri di Jayapura pada 10 Juli 2023.
Menurut Fakhiri, ia pernah mengarahkan Pejabat (Pj) Bupati Nduga saat itu, untuk menyiapkan sejumlah uang apabila proses negosiasi membuahkan hasil.
Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal tebusan uang Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.
Mahfud mengaku bahwa ia tidak tahu soal uang tebusan itu.
“Tidak tahu saya, karena saya tidak ikut menerangkan itu,” kata Mahfud saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta pada 11 Juli 2023.
Hanya saja, ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan memenuhi permintaan semacam itu.
Baca juga: Berita KKB Papua Hari Ini, Kapolda Tegaskan Takkan Barter Kemerdekaan dengan Bebaskan Kapten Philip
“Kalau kepada saya tidak minta. Kalau minta ke saya, saya bilang tidak. Gitu saja. (Kepada) saya tidak minta,” ujar Mahfud.
Presiden Jokowi: Negara Tidak Tinggal Diam
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya keras dan tidak tinggal diam untuk pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Marthens yang disanderaan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah saat ini tidak tinggal diam atas peristiwa tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan saat ini tidak dapat diungkapkan ke publik.
Namun Presiden Jokowi memastikan bahwa tim dilapangan tetap bekerja untuk melakukan upaya pembebasan pilot asal Selandia Baru itu.
"Kita tidak tinggal diam lho, kita ini sudah berupaya keras. Tetapi kita tidak bisa buka disini apa yang sedang kita upayakan atau kerjakan di lapangan," kata Presiden Jokowi, Jumat (7/7/2023) di Kota Jayapura.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat pada Kamis (6/7/2023) malam.
Pembahasan yang terjadi pada pertemuan tersebut mengenai permasalahan dalam pembebasan Kapten Philip Mark Mehrtens.
Namun, kata Presiden Jokowi, pihaknya tidak bisa membuka atau sampaikan terkait apa isi rapat yang berlangsung di Jayapura tersebut.
"Jadi Pemerintah telah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan penyandraan pilot Philips Mark Merthens ini dan Negara tidak diam begitu saja. Saat ini semua upaya terus kita lakukan," pungkasnya.
Minta Tebusan Rp 5 Miliar
Polda Papua mengungkapkan bahwa KKB Papua dibawah pimpinan Egianus Kogoya minta tebusan hingga Rp 5 miliar.
Baca juga: Pemkot Jambi Tak Berdaya, Kuasa Hukum Penggugat Sengketa Tanah Minta Ganti Rugi Rp 1,7 Miliar
Tebusan tersebut untuk pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Namun yang terjadi bahwa klompok separatis tersebut tidak pernah membuka komunikasi untuk proses negosiasi.
Pernyataan itu disampaian oleh pihak Polda Papua melalui Kabid Humas Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Dia membenarkan adanya permintaan uang tebusan Rp 5 miliar.
Bahkan permintaan uang tebusan itu akan disanggupi dengan proses negosiasi.
Menurutnya, pihak Pemerintah Daerah telah menyiapkan uang tebusan agar pilot Susi Air dapat dikembalikan dalam kondisi sehat.
Namun, ia menyebut, pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya tak pernah membuka negosiasi hingga saat ini.
"Sebetulnya terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/7/2023).
"Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis."
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," paparnya.
Menurut Benny, polisi tetap akan melakukan proses hukum untuk mengantisipasi hal yang sama terjadi kembali.
"Semua bisa antisipasi hal tersebut bahwa upaya hukum akan tetap kita tegakkan, kita juga akan memproses secara hukum," katanya.
Merdeka dan senjata tak bisa dipenuhi Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menegaskan tidak akan memenuhi dua permintaan KKB Egianus, yakni merdeka dan senjata.
"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu (merdeka dan senjata)," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (29/6/2023).
Sedangkan untuk permintaan tebusan uang masih bisa disiapkan.
"Namun, untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," tuturnya.
Untuk diketahui KKB Egianus Kogoya telah menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens sejak 7 Februari 2023 lalu.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Bocah 7 Tahun di Semarang Diduga Dibakar Temannya, Terjadi Siang Bolong
Baca juga: Kisah Sukses Agen BRILink Kerinci-Sungai Penuh, Dari Tukang Ojek Hingga Beromzet Ratusan Juta
Baca juga: Gerindra Jambi Gunakan Metode Fit And Proper Test untuk Tentukan Nomor Urut Bacaleg
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ TikTok, DJ Minang hingga DJ Remix, Unduh Pakai MP3 Juice atau YTMP3 Full Bass
Sebagian artikel ini diolah dari TribunPapua.com
13 Nakes dan Guru Dievakuasi Pasca KKB Papua Tembak Mati Pilot Selandia Baru |
![]() |
---|
Puncak Jaya Memanas Pasca 3 KKB Papua Ditembak, Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Desertir TNI Gabung Jadi KKB Papua, Berujung Ditembak Mati Usai Aksi Pembakaran di Distrik Bibida |
![]() |
---|
Oknum ASN Papua Ditangkap Satgas Damai Cartenz, Diduga Jadi Pemasok Senjata ke KKB |
![]() |
---|
Detik-detik Kontak Tembak dengan Aparat Sebelum OPM Bakar Sekolah dan 12 Kios Warga di Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.