Berita Nasional

PN Ungkap Alasan Bagus Robyanto Selalu Menang Lawan Gugatan Warga Soal Jalan di Ponorogo Ditembok

Bagus Robyanto, Pemuda asal Ponorogo, Jawa Timur selalu menang meski berulangkali digugat warga.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KOLASE TRIBUN JAMBI
Unsur pemerintah dan kepolisian serta warga berkumpul di dekat tembok yang dibangun menutupi jalan oleh Bagus Robyanto. Berdasarkan sertifikat, tanah yang selama ini dianggap jalan umum itu merupakan milik Bagus Robyanto. 

Baca juga: Parpol Pendukung Ganjar Pranowo Kumpul, Rapat Tertutup Strategi Pemenangan

Pihak Bupati dan DPRD juga sudah mendatangi lokasi untuk mencarikan solusi. Namun hingga kini masih belum ada titik temu.

Sementara itu, mediasi sejak beberapa tahun lalu sudah dilakukan tapi belum menemukan kesepakatan.

Bupati Ponorogo dan DPRD pun turun tangan untuk mencari solusi terkait aksi menutup akses gang dengan tembok tersebut.

Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Saat itu, empat orang warga RT 4 RW 1 Dusun Krajan, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, terjebak di dalam lingkungan rumah mereka.

Empat orang tersebut adalah Haryono (80) dan istrinya, Asmunah (62); anaknya, Bagus (30); dan cucunya, Maya (19).

Mereka masih dalam satu kerabat, namun tinggal di dua rumah berbeda.

Situasi ini terjadi setelah satu-satunya akses jalan ditembok oleh tetangganya.

Akses satu-satunya ke rumah mereka tertutup tembok setinggi lebih dari dua meter yang dibangun Riyanto.

Satu di antara anak Haryono, Widiastuti (40), mengaku sedang bepergian saat proses penembokan tersebut.

"Tahu-tahu saat saya balik sudah ditembok tinggi. Saya juga tidak bisa masuk," ucapnya.

Widi mengatakan, anaknya, Maya, seharusnya kuliah.

Namun karena terjebak di dalam tembok, ia tidak bisa pergi ke kampusnya.

Widi pun harus mengirim makanan untuk orang tua anak dan adiknya.

"Kalau tadi pagi sudah masak. Sore kami bawakan makanan," ucap Widi saat menjelang malam.

Menurut Kepala Desa Beji, Khoirudin, kasus ini adalah konflik keluarga Haryono dan Riyanto.

Haryono mengaku, jalan yang menjadi akses ke rumahnya adalah jalan milik keluarganya.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah, Serang Pos TNI di Intan Jaya, 2 Prajurit Terluka Saat Kontak Tembak

Dulu tanah ini pernah dibeli, namun tidak pernah ada bukti akta jual beli.

Sementara Riyanto yang mempunyai rumah di sebelahnya, mempunyai sertifikat hak milik atas tanah yang ditempatinya.

Dalam sertifikat tersebut jalan yang menuju ke rumah Haryono juga termasuk menjadi miliknya.

"Karena jalan itu dianggap bagian dari miliknya, Pak Riyanto lalu memasang tembok," tutur Khoirudin.

Lanjut Khoirudin, pihaknya sudan lima kali memediasi antara Haryono dan Riyanto.

Namun proses mediasi itu tidak pernah membuahkan hasil.

Pemasangan tembok di jalan ini puncak dari konflik kedua pihak.

Informasi dari warga sekitar, keluarga Haryono memasang atap galvalum di mulut gang untuk berjualan soto babat.

Galvalum ini yang membuat Riyanto dan warga lain kesal.

Sebab para pembeli kerap duduk di mulut gang dan membuat tidak nyaman.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Reaksi Netizen saat Lihat Postingan Judika yang Bertuliskan Terimakasih: Trik marketing

Baca juga: Update Pengantin Viral di Bogor, Fahmi Akhirnya Ceraikan Anggi dan Relakan Dinikahi Mantan

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Kembali Ungguli Survei Capres 2024, Dinilai Lanjutkan Kinerja Jokowi

Artikel ini diolah dari TribunJatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved