Ada BPJS Kesehatan, Herman Tidak Perlu Jual Kebun untuk Biayai Pengobatan Istrinya
Tidak hanya mengkhawatirkan, biaya perawatan bagi pasien yang menderita penyakit kanker juga tidak sedikit
TRIBUNJAMBI.COM – Penyakit kanker adalah kondisi medis berupa tumbuhnya sel abnormal dan ganas di dalam tubuh seseorang.
Tidak hanya mengkhawatirkan, biaya perawatan bagi pasien yang menderita penyakit kanker juga tidak sedikit. J
jaminan kesehatan tentu sangat berperan penting untuk penanganan apabila menderita kanker ini.
Kehadiran Program JKN telah banyak membantu peserta JKN yang menderita kanker dalam menanggung biaya proses perawatan penyakitnya.
Salah satunya istri Herman M (56) yang tengah menderita Kanker payudara stadium tiga dan harus segera dioperasi.
Herman yang ditemui Jamkesnews di Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie Bungo pada Selasa (16/5/203), tengah menemani sang istri dalam perawatan pasca-operasi kanker payudara.
“Awalnya tidak ada kendala, istri saya sehat seperti biasa, paling hanya sakit demam atau maag saja. Sampai suatu waktu, istri saya memiliki benjolan yang setelah diperiksa sampelnya ternyata mengidap kanker stadium tiga dan harus segera dioperasi. Sempat terkejut waktu itu, namun ikhtiar untuk sembuh akhirnya tetap dilakukan operasi karena jauh sebelum kejadian ini menimpa keluarga kami, kami sudah memiliki jaminan kesehatan dengan terdaftar sebagai peserta JKN,” kata Herman.
Herman dan keluarga memang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta JKN sejak 2016 silam.
Terdaftar sebagai peserta JKN mandiri di kelas 2, Herman dan keluarga selalu rutin membayar iuran JKN tepat waktu sebagai perlindungan bagi keluarganya dari ketidakpastian biaya berobat di kala sakit.
“Saya dari awal memang sudah mendaftarkan keluarga pada Program JKN, karena saya menyadari sekali pentingnya keluarga kita memiliki jaminan kesehatan. Dengan prinsip gotong royong, saya terus bayar iuran rutin paling lambat setiap tanggal 10 setiap bulannya. Saya tahu, iuran yang saya bayarkan dapat membantu peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan. Tidak disangka bahwa saat ini, keluarga saya yang merasakan hal tersebut. Dengan iuran yang saya bayar rutin akhirnya saat ini juga dengan kondisi kebutuhan perawatan medis istri saya, kami juga dibantu,” ujar Herman.
Sempat turun kelas hak rawat JKN karena terkendala faktor ekonomi, nyatanya tidak menurunkan ekspektasi Herman dan keluarga akan pelayanan Program JKN kepada peserta yang membutuhkan.
Turun kelas ternyata tidak membuat pelayanan yang diterima Herman juga menurun, Ia mengatakan bahwa pelayanan yang Ia terima saat menemani sang istri tetap maksimal.
“Maklum saat pandemi kemarin cukup berdampak pada kondisi ekonomi, tapi tidak mengurungkan niat saya untuk terus aktif sebagai peserta JKN, sehingga cukup dengan turun kelas saja kita masih sebagai peserta aktif. Memang sakit tidak dapat diprediksi, ketika kejadian seperti ini terjadi syukurlah kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan bisa segera dapat dilayani. Alhamdulillah, istri saya sudah menjalani operasinya dengan lancar sehingga sekarang fokus pada perawatan dan kemoterpi pasca-operasinya,” sambung Herman.
Ia mengungkapkan, turun kelas kepesertaan JKN hanya berbeda di kelas rawatan pada saat rawat inap. Sementara untuk obat, pelayanan yang diterima tetaplah sama dan baik. Mulai dari alur pelayanan yang mudah, informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan jelas.
"Pokoknya berobat pakai BPJS Kesehatan itu sama saja dengan secara umum, bedanya malah gratis tanpa biaya. Bayangkan berapa biaya untuk sekali operasi dan perawatan setelahnya,” tutur Herman.
Viral Dokter Hafid 9 Tahun Tinggal di Kolong Jembatan di demak, Ngaku Dapat Ketenangan Jiwa |
![]() |
---|
Harga BBM di Jember Capai Rp25.000 per Liter, Antrean di SPBU Mengular Imbas Penutupan Jalur Gumitir |
![]() |
---|
Sinopsis Drama China Better Halves, Perjodohan dan Intrik Politik |
![]() |
---|
Harga Sawit di Jambi Hari Ini di Level Rp3.442 per Kg |
![]() |
---|
Daftar 6 Jabatan Dilelang di Pemprov Jambi - Kadis Kesehatan, Biro Hukum, Direktur RSJ |
![]() |
---|