WIKIJAMBI
Kolektor Buru Barang Antik di Suak Kandis Muaro Jambi
Desa Suak Kandis Kecaman Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi merupakan tempat bersejarah.
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Desa Suak Kandis Kecaman Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi merupakan tempat bersejarah.
Desa yang terletak sekitar 3 jam dari Kota Jambi itu dulunya merupakan tempat masuknya masyarakat dari berbagai negara, karena disini merupakan pelabuhan terbesar Jambi kala itu.
Banyak kapal-kapal bersandar disana, mulai dari kapal dari China, Jepang, Arab Saudi dan kapal-kapal para saudagar dari negeri seberang.
Kala itu, jika mau masuk Jambi, kapal-kapal tersebut harus bersandar di sana terlebih dahulu. Karena tempat bersandarnya kapal dari negeri seberang, tak sedikit kapal-kapal ini karam dan tenggelam di sana.
Karamnya kapal ini membuat banyak harta Karun yang tersimpan didalam kapal itu ikut tenggelam. Seperti emas, guci, keramik, keris, berlian dan harta karun lainnnya yang kini dinamakan barang antik.
Dengan banyaknya harta Karun yang tenggelam itu, kini lokasinya menjadi incaran masyarakat. Banyak masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar Provinsi Jambi ikut memburu barang antik di sana.
Masyarakat nekat menyelam hingga ke dasar sungai untuk mencari harta Karun tersebut. Mereka menyelam dengan alat bantu oksigen dan mesin penyedot untuk menggali tanah yang telah menimbun barang tersebut.
Nekatnya masyarakat yang menggali barang antik tersebut sesuai dengan hasilnya. Tak sedikit masyarakat yang menemukan barang antik itu menjadi miliader.
Edi seorang pencari harta Karun disana saat dibincangi tribunjambi.com beberapa waktu lalu menyebut jika di kawasan Suak Kandis memang banyak didapat barang antik. Barang tersebut berupa mangkok, keris, cincin, emas dan lain sebagainya.
Dia menyebut jika harga bervariasi tergantung dengan nilai yang ditawarkan oleh kolektor.
"Pernah ada yang dapat mangkok kecil, harganya Rp 40 juta," kata Edi.
Bahkan menurut kabar yang berhembus, ada kolektor dari luar negeri langsung datang ke lokasi untuk membeli barang aktif dari hasil carian masyarakat. Tak tanggung-tanggung, ada kolektor yang berani membelinya hingga miliaran rupiah.
"Sempat ada yang beli Rp 2 miliar. Itu jenis gerabah dan keramik," kata warga setempat.
Selama pencarian barang antik itu terjadi, perputaran uang disana cukup besar. Jika rezeki lagi mujur, dalam satu kelompok bisa menjual barang antik mencapai miliaran rupiah minggunya.
Sistem kerjanya, beberapa masyarakat menyelam kedasar sungai dan menggalinya. Sementara diatas ada teman lainnya yang menunggu.
Jika sudah terkumpul banyak, mereka langsung menjualnya. Mereka menjualnya melalui kendaraan air berupa speedboat. Mereka sengaja menyewa speedboat dari Kota Jambi untuk membawa hasil selaman mereka.
"Tadi ada yang jemput barang ke Suak Kandis. Rata-rata isinya keramik, ada juga gerabah. Kata orang itu, nilai barang yang ada di speedboat ini mencapai miliaran rupiah," kata seorang penambang ketek yang berada di kawasan Ancol tanggo Rajo Jambi. (*)
Baca juga: Seolah Tak Takut Dihukum, Aktivitas Pencarian Barang Antik di Suak Kandis Terus Berlanjut
Baca juga: Aksi Pencarian Diduga Benda Purbakala di Suak Kandis, Pemkab Muaro Jambi Minta Pelaku Angkat Kaki
Baca juga: Fantastis, Segini Harga Barang Antik yang Dicuri di Suak Kandis Jambi
Pemkab Muaro Jambi Usulkan Lokasi Penggalian Barang Antik di Suak Kandis Jadi Kawasan Cagar Budaya |
![]() |
---|
Masyarakat Minta Aksi Pencarian Benda Antik di Suak Kandis Muaro Jambi Disetop |
![]() |
---|
Jejak Hindu-Budha di Kampung Tua Tanjung Tanah Kerinci Jambi |
![]() |
---|
Rumah Adat Bumi Serentak Bak Regam Punya Motif Ukiran Khas Melambangkan Jiwa Seni Masyarakat |
![]() |
---|
Mengulik Sejarah Masjid Tertua di Pinggir Sungai di Tebo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.