Berita Jambi
Sebaran Batu Besar yang Ditemukan di Mestong, Muaro Jambi, Dipastikan Bukan dari Pegunungan
Di Desa Tanjung Pauh Km 39 Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, banyak ditemukan sebaran batu berukuran besar.
Penulis: A Musawira | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Di Desa Tanjung Pauh Km 39 Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, banyak ditemukan sebaran batu berukuran besar. Asumsi sementara, batuan tersebut tergolong batu pasir yang terbentuk dari sedimentasi, bukan dari pegunungan.
Saat ditemukan, batu pasir itu tergeletak di tanah. Terbesar dengan ukuran panjang 4,2 meter dan lebar 1,10 meter.
"Bentuk fisiknya kayak balok. Sebagian ada yang di permukaan tanah dan selebihnya di kedalaman 25 cm di suatu hamparan," beber Via Dicky, Tim Pusat Data Artefak dan Sejarah Jambi, Senin (12/6/2023) saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, sebetulnya informasi terkait temuan batu berukuran besar tersebut sudah lama diketahui, berdasarkan informasi dari warga Desa Baru, Kecamatan Mestong, Muarojambi sejak tahun 2017 lalu.
"Namun, baru kemarin ini meninjau lokasi untuk melakukan survei awal, ternyata ada sebaran batu yang luasanya cukup luas di areal perkebunan sawit dan karet. Ada sekira 400 meter persegi, namun tidak menutup kemungkinan bisa lebih luas," ungkapnya.
Setelah survei awal dilakukan, belum ada analisa lebih jauh. Namun, banyak yang mengatakan bahwa itu batuan columnar joint.
Diketahui batuan yang disebutkan itu dihasilkan dari gunung berapi berada di lokasi pegunungan, berbeda dengan di Kecamatan Mestong yang sama sekali bukan daerah pegunungan.
“Mestong datarannya rendah tempatnya berawa-rawa. Tapi banyak temuan batuan pasir,” ucapnya.
Dia berasumsi bahwa batu-batu tersebut merupakan bahan untuk pembuatan arca masa Hindu-Budha.
“Rata-rata arca yang ditemukan di Jambi ini berbahan batu pasir baik di Muaro Jambi, Solok Sipin dan temuan arca lainnya. Kemungkinan pengambilan bahan bakunya di Kecamatan Mestong, Muaro Jambi. Karena sebarannya memang banyak dan luas,” ucapnya.
Sejauh ini, pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan fungsi dari batuan tersebut termasuk proses identifikasi dan inventaris temuan itu dari hasil survei awal ini.
"Warga sekitar juga ada memanfaatkan batu itu untuk jadi lumpang batu untuk menumbuk padi. Dahulunya lokasi ini juga ladang rakyat dan didukung adanya aliran sungai,” jelasnya.
Baca juga: Koto Kandis Dendang Pelabuhan Masa Lalu, Kini Banyak Situs Keramik dan Arca Ditemukan
Baca juga: Jejak Hindu-Budha di Kampung Tua Tanjung Tanah Kerinci Jambi
Baca juga: Umat Budha Lakukan Pradaksina Kelilingi Vihara Sakyakirti Kota Jambi Searah Jarum Jam
Al Haris Tegaskan Tak Ada Hubungan Kodam XX dengan Wacana Pembentukan Provinsi Sumatera Tengah |
![]() |
---|
Kata Al Haris soal Peralihan Jambi ke Kodam XX Tuanku Imam Bonjol: Kita Dukung |
![]() |
---|
Polda Jambi Tambah 3 Titik ETLE Baru, Bisa Rekam Pelanggaran Lebih Jelas |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris: Hadapi Zaman Modern dengan 3 Kunci, Ilmu Pengetahuan, Skill dan Sikap |
![]() |
---|
Ribuan Warga Kota Jambi Resah Sertifikat Tanah Masuk Zona Merah Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.