Kisah Pangkal Babu Desa yang Penuh Misteri di Tanjung Jabung Barat Banyak Menyimpan Hal Menarik

Berita Jambi - Pangkal Babu merupakan sebuah desa tersembunyi, yang menyimpan banyak hal menarik

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rahimin
tribunjambi/ade setyawati
Kawasan Pangkal Babu dijadikan ada yang dijadikan zona pemanfaatan, zona perlindungan dan zona ekowisata. 

"Harusnya nyimah parit kambing digelar pada 2025. Namun, karena Agustus nanti ada acara Kemendikbud Swarna Bumi dan digelar di sini, jadi minta nyimah parit ditampilkan. Akan kita tampilkan sebagai pertunjukkan namun pada 2025 kita tetap menggelar tradisinya," sambung Soleh.

Menurutnya, masyarakat di Desa Pangkal Babu meyakini ritual yang di selenggarakan tersebut adalah untuk mensyukuri nikmat serta menjaga keseimbangan alam.

Jika tidak diselenggarakan maka masyarakat sekitar percaya itu dapat membahayakan seluruh kempung atau terjadi hal yang tidak di inginkan.

"Pas kita terlambat menggelar tradisi ini 1 bulan atau 2 bulan, kita sudah mendapat teguran, ada warga kita yang kerasukan dan mengingat hal tersebut," tambahnya.

"Seperti apapun keadaannya tradisi nyimah parit harus tetap dilestarikan dan dijaga demi kebaikan bersama," sambungnya.

Sulaiman (60) warga lainnya yang tinggal di area tersebut menceritakan berbagai pengalaman mistisnya maupun mistis warga lain.

Sulaiman kerap mengalami kejadian mistis. Ia dan 3 teman lainnya sempat melihat di Pangkal Babu ini ada istana kerajaan dan kota yang sangat besar.

Sulaiman PANGKAL BABU
Sulaiman.

"Bahkan juga ada masjid berkubah emas. Nama pemimpin di kerajaan tersebut bernama H Ismail. Tidak hanya kami ber 4 yang pernah melihat, beberapa pengunjung yang datang juga ada yang pernah melihat kerajaan tersebut. Sempat kami videokan, tapi pas di videokan tidak bisa, yang terlihat hanya hutan," ujarnya.

Sedangkan kejadian lainnya, Sulaiman saat itu berada di hutan sangat haus dan melihat kebun mentimun yang sangat luas.

"Pas saya di hutan haus sekali, dan saya melihat kebun mentimun luas sekali saya ambil dua biji saya makan sambil membelakangi kebun dan saya kenyang. Ketika saya balik badan kebun mentimun yang luas itu sudah tidak ada, semua hutan, sedangkan kulit mentimun yang saya makan masih ada disana," ujarnya.

Sulaiman melanjutkan, tak jarang ketika saat sedang beristirahat berbaring di rumah, ada yang tiba-tiba datang minta minum.

Setelah diberi minum ada yang bilang terima kasih kemudian hilang ada juga yang hilang begitu saja.

"Ada kejadian nelayan yang sedang mencari ikan di malam hari, ombak nya besar, melihat Pangkal Babu ramai sekali seperti pasar ia mampir sempat beli rokok, gorengan dan pergi lagi ke perahu tidur. Ketika bangun pagi melihat yang malam tadi pasar paginya hutan, sedangkan gorengan dan rokok masih ada di perahu," katanya.

Bahkan tidak sedikit juga calon legislatif pas kampenye di Pangkal Babu memberikan janji-janji manis namun tidak ditepati.

"Mereka semua sakit parah sedangkan di medis tidak terdeteksi sakitnya apa," katanya lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved