Liputan Khusus

Batubara di Tebo Diangkut Tronton, Kementerian ESDM: Untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Pengangkutan batubara dengan tronton, kata dia digunakan dalam jumlah unit kendaraan yang sedikit dan memiliki jeda waktu pengangkutan

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rahimin
tribunjambi/musawira
Truk batubara yang akan melintas di jalur Tembesi-Sarolangun. Saata ini, operasional truk batubara disetop sementara waktu. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tak mempersoalkan pengangkutan batubara menggunakan tronton di Kabupaten Tebo, Jambi.

Hal itu disampaikan, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan batu bara KESDM, Lana Saria, kepada Tribunjambi.com, Kamis (25/5/2023).

Lana Saria menyampaikan, pengangkutan batubara menggunakan tronton oleh badan usaha ke Sumatera Barat merupakan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Pengangkutan batubara ke Sumatera Barat menggunakan truk angkut kapasitas 30 ton dilakukan oleh badan usaha. Sebagian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu PT Semen Padang dan/atau pelabuhan Teluk Bayur," katanya melalui pesan WhatsApp.

Pengangkutan batubara dengan tronton, kata dia digunakan dalam jumlah unit kendaraan yang sedikit dan memiliki jeda waktu pengangkutan.

Dia menilai, jalan nasional dari Kabupaten Tebo menuju ke Sumatera masih mampu menampung beban pengangkutan batu bara dengan kapasitas 30 ton.

"Kegiatan ini dinilai juga mengurangi kepadatan jalan umum di Provinsi Jambi, yang dilalui untuk pengangkutan batu bara," pungkasnya.

Sebelumnya, Asosiasi Masyarakat dan Sopir Batu Bara Kabupaten Tebo mengaku bingung dengan kebijakan buka tutup operasional batubara yang tak menentu. Pasalnya, itu tak hanya dilakukan kali ini saja.

Amir, perwakilan Asosiasi Sopir Batubara Tebo mengatakan, semua aturan yang dikeluarkan Pemprov Jambi dan Polda Jambi siap didukung pihaknya.

Namun, mereka mengaku kecewa dan bingung karena aturan yang mereka terima dan praktik di lapangan justru berbeda.

Satu di antara alasan penutupan operasional batubara yang hari ini dilakukan Polda Jambi adalah persoalan tonase berlebih, yaitu ada truk mengangkut batubara dengan muatan 20 ton.

Menanggapi itu, Amir justru mengungkapkan permasalahan tonase di Kabupaten Tebo bahkan bisa mencapai lebih dari 40 ton.

Sebab, perusahaan melakukan pengangkutan menggunakan tronton dan melewati jalan nasional arah ke Sumatra Barat.

"Nah itu kita bingung, apa aturan tonase itu tidak berlaku di Kabupaten Tebo atau apakah pemerintah provinsi ini sudah dibutakan semua dengan masalah ini. Kalau dibilang engga tahu, tidak mungkin," katanya, Kamis (25/5/2023).

Ia mempertanyakan mengapa selama ini pengangkutan batubara di Tebo justru dibiarkan menggunakan tronton.

"Kenapa itu tidak diberlakukan juga seperti kami, jangan kayak kami orang kecil ini yang hanya cari makan justru dilarang, sementara mereka diizinkan. Jadi itulah, kami bingung dengan pemerintah ini," katanya.

Ia menyarankan bila aturan yang dikeluarkan tak sanggup untuk dijalankan pemerintah secara adil, lebih baik dilakukan penutupan total hingga ada solusi permanen atas persoalan itu.

"Jadi kalau itu ditutup, oke kami dukung. Jangan seperti ini, di Tebo tronton terus beroperasi," katanya.

Terpisah, penutupan operasional batu bara tersebut juga ditanggapi Salim, perwakilan Pemuda Tebo. Ia menyebut dirinya sudah muak dengan buka tutup yang dilakukan oleh pemerintah.

"Jika gubernur pro terhadap masyarakatnya, harusnya hentikan dulu sampai jalan khusus ada," katanya.

Menurutnya, bila persoalan kemacetan memang tak dapat diatur oleh pemerintah dan kepolisian, pihaknya justru setuju operasional batu bara ditutup hingga jalan khusus ada.

Ia menilai persoalan ini terus menyebabkan terganggunya aktivias masyarakat banyak.

"Pesan kami enggak banyak, kami dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Tebo meminta Kapolda Jambi untuk menghentikan angkutan batu bara sampai jalan khusus ada, jangan buka tutup lagi," pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dampak Kemacetan Akibat Truk Batubara di Jambi, Pedagang Mengeluh dan Merasa Tidak Nyaman

Baca juga: Asosiasi Bingung Kebijakan Buka Tutup Operasional Truk Batubara, Minta Pemerintah Adil

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS 8 Jam 3.560 Truk Batubara Melintas di Jambi, Warga Sudah Tidak Tahan Kemacetan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved