Liputan Khusus
Dampak Kemacetan Akibat Truk Batubara di Jambi, Pedagang Mengeluh dan Merasa Tidak Nyaman
Beragam keluhan diungkapkan pedagang yang berada di jalan yang dilintasi truk batubara
TRIBUNJAMBI.COM - Kemacetan akibat truk batubara sudah banyak yang merasakan dampaknya.
Selain pengendara dan masyarakat, pedagang juga mengeluhkan dengan kemacetan yang sering timbul akibat truk batubara.
Beragam keluhan diungkapkan pedagang yang berada di jalan yang dilintasi truk batubara.
Diantaranya Mardian, pedagang satai di kawasan Jalan Lingkar Selatan kawasan Talang Bakung, Kota Jambi.
Menurutnya, memang sejak dulu truk batubara mengganggu masyarakat, terutama pedagang.
Kemacetan panjang mengakibatkan orang kesulitan melintas, sehingga kendaraan harus merayap perlahan.
"Itulah susahnya, bang. Kami mau jalan kadang dak dikasih jalan, padat nian kalau sudah turun semua tuh, kadang jalan harus merayap," ujarnya, Kamis (25/5/2023).
Mardian berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah angkutan batubara, mengalihkan melalui jalur lain.
Baca juga: Tegas, Polda Jambi Kembali Hentikan Operasional Truk Batubara Mulai 25 Mei 2023
"Selain macet, juga sudah terlalu banyak makan korban jiwa. Selain itu juga menggangu pernapasan, kalau sudah jalan tuh banyak nian debunya," jelasnya.
Nasir, warga RT 15, Kelurahan Talang Bakung, mengatakan merasa terganggu, tidak nyaman. Selain itu jalan juga hancur, bergelombang, berisiko saat berkendara, bisa jatuh.
"Jadi banyak nian dampak buruknya. Belum lagi macet, jarak tempuh yang tadinya cepat jadi lambat, terus juga polusi udara. Apalagi kalau mereka ngebut, itu sangat membayangkan orang lain," jelasnya.
Rata-rata pemilik batu bara, kata Nasir, merupakan pengusaha yang lebih mementingkan bisnis daripada kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap, kalau bisa mobil batubara ini tidak lagi melintas di kota, walaupun melalui Jalan Lingkar Selatan. Karena memang dampaknya sangat buruk terhadap lingkungan sekitar," ujarnya.

Dari pantauan Tribunjambi.com, dalam satu hari saja bisa ribuan truk batubara yang melintas di jalan nasional yang ada di Kota Jambi.
LIPUTAN KHUSUS 8 Jam 3.560 Truk Batubara Melintas di Jambi, Warga Sudah Tidak Tahan Kemacetan |
![]() |
---|
Di Bungo, Ada Pengajuan Dispensasi Nikah Anak Berpendidikan SD |
![]() |
---|
15 Anak Di Bawah Umur di Bungo Ajukan Nikah Dini ke Pengadilan Agama Muara Bungo |
![]() |
---|
Soal Dispensasi Nikah, DP3AP2 Provinsi Jambi Minta Masyarakat Maksimalkan Fungsi Keluarga |
![]() |
---|
Cegah Pernikahan Dini, Perlu Ada Bimbingan Bagi Pelajar |
![]() |
---|