Kisruh Kampus Unbari, Husin Syakur Ajukan Gugatan di Pengadilan Negeri, Camelia Tunjuk Kuasa Hukum

Selanjutnya, persidangan di Pengadilan Negeri Jambi akan kembali digelar pada Rabu (21/6/2023) mendatang dengan agenda pemanggilan Kemenristek Dikti untuk hadir. Jika seluruh pihak hadir, agenda persidangan akan dilanjutkan dengan proses mediasi terlebih dahulu.

Terpisah, Hendra Halomoan Ambarita Tim Penasihat Hukum YPBJ saat konfrense pers di Swissbell Hotel Jambi pada Rabu (17/5/2023) kemarin menyampaikan bahwa satu-satunya pendiri YPBJ yang masih hidup berdasarkan akta 1977 itu hari ini adalah Husin Syakur.

“Yang masih hidup hanya beliau jadi kalau ada yang mengklaim selain pak Husin Syakur pendiri akta 1977, boleh kita uji. Kita pastikan sesuai akta pendirian 1977 bahwa satu satunya yang masih hidup hari ini adalah Husin Syakur tidak lagi ada yang lain,” katanya.

Kuasa Hukum YPBJ dalam hal ini menggugat YPJ akta pendiri 2010 yang sudah mengelola Unbari tanpa hak.

“Meraka (YPJ) harus memberikan pertanggungjawaban secara hukum. Saya menyatakan yang berhak mengolah Unbari adalah YPBJ yang sudah melakukan penyesuaian akta yayasan dan berhak sebagai badan pengelola Unbari,” ujarnya.

Selain itu, Vernandus Hamonangan tim kuasa hukum YPBJ lainnya mengatakan saat dipersidangan ia meminta perwakilan dari YPJ 2010 untuk memperlihatkan akta pendiri 1977. Sebab mereka mengklaim bahwa YPJ bagian dari akta pendiri 1977.

“Apa dasarnya mereka menyebutkan itu, kami meminta mereka menunjukan aslinya tentang akta pendirian pertama. Mereka tidak bisa memperlihatkan ke kita, karena memang yang asli ada pada kita, kami kuasa hukum dari Bapak Husin Syakur,” pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Edi Purwanto Terus Dorong Pemprov Jambi Tingkatkan PAD

Baca juga: Heboh Desta Gugat Cerai Natasha Rizky, Omongan Citra Kirana Kembali Mencuat

Baca juga: Usaha Bakpao Pasca Pandemi Serta Bahan Pokok yang Terus Bergerak Naik di Jambi