KKB Papua
Pria Ini Jadi Sosok yang Ditakuti dan Dihindari Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya? Eks TNI?
Yotam Bugiangge merupakan sosok yang disebut sangat ditakuti pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Yotam Bugiangge merupakan sosok yang disebut sangat ditakuti pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya.
Sehingga dia lebih memilih menghindar saat akan berhadapan dengan sosok tersebut.
Padahal pimpian KKB itu dikenal kejam dan disebut pembunuh beradarah dingin.
Sehingga Egianus Kogoya disebut menjadi orang yang bertanggungjawab atas insiden yang di Nduga, Papua.
Dia juga disebutkan sebagai orang yang bertanggungjawab atas gugur nya prajurit TNI dan sipil dalam baku tembak tersebut.
Meski Egianus Kogoya dikenal kejam, namun dia dan kroninya akan lebih memilih menghindar saat berhadapan dengan sosok Yotam Bugiangge.
Yotam Bugiangge merupakan pecatan TNI yang kini membentuk kelompok sendiri di wilayah yang sama.
Baca juga: Sosok Ini Disebut Ditakuti dan Dihindari Pimpinan KKB Papua? Padahal Egianus Kogoya Dikenal Kejam
Baca juga: Kata Hotman Paris Soal Pidana Seumur Hidup Teddy Minahasa: Hakim 99 Persen Copy Paste Replik Jaksa
Dia disebutkan telah bergabung dengan KKB Papua setelah berhasil melarikan diri dari ketuanya di Kabupaten Keerom.
Di Kabupaten Nduga dia disebut membentuk kelompok sendiri.
Informasi itu disampaikan oleh Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen.
Rio mengatakan, Yotam dan Egianus sempat bekerja sama dan melakukan penyerangan terhadap warga di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, pada Juni 2022.
12 orang dikabarkan tewas dalam serangan tersebut.
Namun setelah itu, antara Egianus dan Yotam berpisah. Mereka membentuk kelompok sendiri.
"Sejak kabur dari kesatuannya pada akhir 2021, Yotam ini datang ke Nduga tapi menolak bergabung dengaan kelompoknya Egianus," ujar Rio saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (7/5/2023).
"Sekarang Yotam ini jalan sama Armi Tabuni dan Waryambo," kata Rio.
Setelah kejadian Nogolait, Egianus Kogoya dan kelompoknya pergi ke Distrik Paro.
Sementara Yotam tidak diketahui lari ke mana.
Saat ini, terang Rio, ada informasi yang mengatakan Yotam dan kelompoknya berada di sekitar Distrik Kenyam setelah sempat pergi ke Yahukimo.
Rio menduga hal ini yang membuat Egianus sudah tidak pernah mendekat ke Distrik Kenyam.
Baca juga: Danrem: 5 Pucuk Senjata Api Hilang Bersamaan 5 Prajurit Saat KKB Papua Lakukan Penyerangan di Nduga
"Kemungkinan Egianus tidak mudah untuk ke Kenyam karena ada si Yotam ini," tutur Rio.
5 Senjata Api Hilang Saat KKB Papua Serang Nduga
Penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menyebabkan lima pucuk senjata api milik TNI hilang.
Hilangnya senjata tersebut bersamaan gugurnya lima prajurit dalam peristiwa baku tembak tersebut.
Pada insiden itu, anggota tersebut gugur setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam.
Sementara, ada 36 prajurit TNI yang diserang KKB pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring mengakui hilangnya 5 pucuk senjata api milik TNI.
Egianus Kogoya Cs diduga merampas senjata api tersebut.
"Memang ada senjata yang hilang, kan ada lima orang yang gugur," ujar Sembiring, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (7/5/2023).
Dia juga berkomentar mengenai klaim KKB bahwa ada belasan pucuk senjata api dan ribuan amunisi yang telah mereka rampas dari insiden di Mugi.
"Tapi mungkin itu dicampur sama senjata mereka," kata dia.
Sembiring menegaskan hingga saat ini pasukan TNI bersama polisi masih terus melakukan upaya pencarian Pilot Susi Air Philip Mark Mertens yang disandera oleh Egianus Kogoya.
Egianus kemudian juga menyandera pilot yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Baca juga: KKB Papua Buat Susi Pudjiastuti Naik Pitam: Saya Bom Semuanya Sendiri, Saya Marah
Dalam upaya pembebasan Kapten Philip, KKB menyerang 36 personel TNI di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan. Pada peristiwa itu, ada lima anggota yang gugur.
Pejabat di Papua Diduga Danai KKB Papua
Pejabat di Papua mulai dari tingkat kepala kampung hingga tingkat kabupaten diduga terlibat dalam pendanaan operasional KKB Papua di Nduga.
Dugaan tersebut diungkapkan Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.
Dia mengungkapkan keterlibatan sejumlah pejabat dalam mendanai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal itu disampaikan Irjen Mathius D Fakhiri menyusul ditangkapnya Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, berinisial MM (37).
Kepala distrik tersebut ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 pada akhir April lalu.
MM ditangkap karena diduga ikut memberi dana ke KKB untuk pembelian senjata dan amunisi.
Fakhiri menegaskan, aparat keamanan tidak akan berhenti menyelidiki kasus tersebut.
Pasalnya, ada indikasi selain MM, masih ada pejabat daerah lain yang diduga ikut terlibat.
"Ada Kepala Distrik, Kepala Kampung, ada juga di pemerintah kabupaten. Kepala Distrik Kenyam bukan satu-satunya, banyak yang terlibat dan kita kembangkan terus. Kita akan masuk ke mereka-mereka ini supaya mereka berhenti menyokong kegiatan KKB," ujarnya di Jayapura, Jumat (5/5/2023).
Fakhiri mengatakanm pergerakan KKB Papua tidak bisa dihentikan selama para pendukungnya memberikan dukungan.
Hal itu terutama bagi para pejabat daerah yang memberi dukungan anggaran, belum ditindak.
Oleh karena itu ia meminta agar mereka yang selama ini kerap membantu KKB untuk segera mengehentikan tindakan tersebut.
"Ada yang membantu uang, baik secara langsung dia pahami, ada juga yang mungkin dia tidak tahu kalau uang itu mengalir ke kelompok-kelompok ini," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan telah Menangkap Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, berinisial MM (37), karena diduga terlibat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Baca juga: Susi Pujiastuti Ngamuk ke KKB Papua Sandera Pilot dan Tembak TNI: Saya Bantu Warga, Apa Salah Saya?
MM, diduga merupakan salah satu penyumbang dana bagi KKB yang selama ini berulah di wilayah tersebut.
"Memang benar Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah menangkap Kepala Distrik Kenyam di Kenyam," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/5/2023).
MM diduga memberikan uang senilai Rp 30 juta ke KKB untuk membeli senjata dan amunisi.
Kapolda Papua Beri Peringatan ke Pejabat yang Bantu KKB Papua
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberi peringatakan keras kepada semua pihak yang mendukung KKB Papua.
Fakhiri juga menyampaikan peringatan tersebut kepada oknum pejabat yang terindikasi membantu KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Ia menegaskan, semua pihak yang terlibat dengan KKB akan ditindak tegas secara hukum.
"Kami akan melakukan tindakan penegakan hukum kepada okum-oknum pejabat yang selama ini membantu Egianus Kogoya," tegas Fakhiri kepada Tribun-Papua.com, Minggu (30/4/2023) di Timika.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pemkab Tanjbtim Dapat Kucuran Rp 46,6 Miliar untuk Perbaiki Jalan ke Mendahara
Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Tetapkan RTRW, Pemkab Tanjabbar Terancam Kehilangan 43 Sumur Migas
Baca juga: Sosok Ini Disebut Ditakuti dan Dihindari Pimpinan KKB Papua? Padahal Egianus Kogoya Dikenal Kejam
Baca juga: Dukungan BRI untuk UMKM di Jambi, Berikan Modal Lewat KUR hingga Berikan Pelatihan
Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribun-Papua.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.