Wiki Jambi
Malam Tari Inai, Tradisi Kuno di Tanjabbar yang Mulai Tergerus Zaman
Mengenal lebih dekat tradisi malam tari inai di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang saat ini semakin terkikis oleh kemajuan zaman.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
Setelah penampilan silat lilin, maka pengantin laki-laki akan diberikan tepung tawar yang berarti doa dan restu.
Kemudian dicecahkan inai, ditaburkan beras kunyit, ditaburkan bras basah, ditaburkan beutik. Dicecah kan Inai dan tepung tawar bermakna doa ataupun Restu doa dari keluarga, agar keluarga yang dibina ini menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Selanjutnya ditaburkan beras basuh (Beras putih yang dicuci) maknanya, kita berumah tangga maka sandang dan pangan itu harus tetap dijaga, suami harus bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan sang istri.
Kemudian beras kunyit dimana beras kunyit ini adalah lambang kemewahan, kita berkeluarga, kita membina keluarga pasti kita punya keinginan untuk menjadi keluarga yang mapan ya mungkin tidak hanya perhiasan ataupun yang lain-lain jadi tujuan dari mengingat lambang kemegahan.
Dilanjutkan dengan ditaburkan bekti, dimana bekti disini ialah padi yang digongseng sehingga memekar seperti popcorn tapi ini dari padi yang ditaburkan pasangan suami istri, maka kalau seandainya mereka sudah berkumpul maka akan menghasilkan keturunan yang banyak, itu makna dari pada ini.
Kemudian baru dicecahkan Inai, dimana mempelai di pasangkan inai di kuku dan inai tidak akan hilang kecuali kuku memanjang dan dipotong dan ini memaknakan bahwa hidup berumah tangga itu harus langgeng kalaupun dapat berpisah maka hanya dengan kematian.
Dilanjutkan dengan penaburan bertidak cecah inai dan harus ganjil seperti 3, 5 dan 7 yang dapat dipiliha dari masing-masing keluarga baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan.
Kemudian pengantin laki-laki turun dan dilanjutkan dengan dinaikkan pengantin perempuan, didudukkan di singgasananya dan wajahnya ditutup dengan kipas, wajahnya di tutup agar besok di saat resepsi maka seri wajahnya naik dan pada malam hari itu akan menimbulkan penasaran dari keluarga yang datang seperti apa perempuan itu.
Proses selanjutnya sama seperti proses yang dilaksanakan kepada mempelai laki-laki, yaitu tarian kemudian silat memainkan bunga lilin selanjutnya juga ditambah dengan tepung tawar penaburan beras basah, beras kunyit putih dan lain sebagainya.
Selama rangkaiam malam tari inai juga diiringi musik kulintang, dimana musik kulintang ini tidak kalah pentingnya dan pelakunya sudah makin berkurang karena sudah semakin tua dan juga ada beberapa yang sudah ke haribaan sang kuasa akibat kemajuan zaman.
"Adat ini sudah berlaku secara turun-temurun yang asalnya mungkin kami juga tidak tahu dimulainya kapan karena ini memang dari nenek moyang kami sudah dilaksanakan, dari para tetua para tokoh-tokoh adat masyarakat melayu yang menjelaskan kepada kami sehingga kami dapat menangkap bahwasanya prosesi dari malam tari inai ini tidak hanya sekedar berkumpul atau bersenang-senang, tapi banyak terkandung filosofi - filosofi yang memberikan nasehat kepada kedua pengantin untuk mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga," lanjutnya.
"Di sini juga kami sampaikan bahwasanya malam tari inai ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat melayu, tapi juga dilaksanakan oleh masyarakat suku Palembang yang telah membaur dengan masyarakat melayu yang ada di Kuala Tungkal," jelasnya
Tradisi ini semakin hari sudah makin terkikis dan sanggar serase hingga hari ini tetap berusaha bagaimana prosesi ataupun tradisi malam tari Inai ini terus berkembang.
"Mari sama-sama kita lestarikan tradisi kita, seperti daerah lain yang bangga menampilkan tradisi daerah nya, dan kami disini selain membutuhkan generasi muda untuk terus melestarikan tradisi ini juga butuh dukungan dari pemerintah," tutupnya.
Iringi Prosesi Membuka Tirai Kamar Pengantin, Tradisi Buka Lanse di Kabupaten Batanghari |
![]() |
---|
Tradisi Panen Lubuk Larangan, Cara Masyarakat Bungo Pererat Persaudaraan |
![]() |
---|
Misteri Pulau Kapal Sanggat di Desa Tantan Muaro Jambi, Berada di Tengah Sungai Batanghari |
![]() |
---|
Ada Kuburan Misterius di Pulau Kapal Sanggat Muaro Jambi |
![]() |
---|
UIR Sambangi UMY, Tingkatkan Mutu Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.