Pol PP Geruduk Rumah Bupati
Akui Sempat Ancam Pecat Beberapa Personel, Kasat Pol PP Merangin: Mereka Provokator
Shobraini menjelaskan, bahwa gaji yang diterima oleh personel sudah dibagi rata dari total anggaran yang disediakan
Penulis: Solehan | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Merangin Shobraini mengakui memang mengancam beberapa personelnya agar dipecat saat bertemu.
Ancaman ini dilakukan karena Shobraini menduga personel yang ditemuinya tersebut, merupakan provokator yang memecah Satpol PP Merangin.
"Ancaman itu memang benar, beberapa orang menjadi provokator, sehingga sesuai dengan aturan berlaku, saya memaparkan jika masih nekat menjadi provokator bisa saya pecat," kata Shobraini, Selasa (11/4/2023).
Shobraini menjelaskan, bahwa gaji yang diterima oleh personel sudah dibagi rata dari total anggaran yang disediakan.
"Total anggaran Rp7 Miliar, saya bagi rata, 4 miliar lebih untuk menggaji personel yang jumlahnya lebih dari 300 orang, sisanya untuk operasional dan gaji PNS," jelasnya.
Shobraini mengaku dirinya selama ini juga membuka diri untuk berdiskusi berkaitan dengan persoalan apapun dengan personel.
"Saya dari dulu membuka diri, berjuang bersama-sama, namun nyatanya mereka melakukan tindakan yang kurang baik, seperti mendatangi rumah pribadi Bupati," tegasnya.
Sebelumnya, salah satu personel Satpol-PP Aat mengatakan, beberapa orang rekannya dipanggil oleh Kasat Pol-PP Shobraini.
"Awalnya mereka dipanggil untuk sekedar ngobrol saja, namun ternyata saat bertemu mereka diintimidasi bahkan diancam dipecat oleh Kasat," kata Aat, Selasa (11/4/2023).
Intimidasi dan ancaman ini, berkaitan dengan rencana puluhan personel Satpol-PP yang ingin melakukan aksi damai di kantor Bupati Merangin.
"Mereka yang diintimidasi diminta untuk tidak mengkoordinir rekannya melakukan aksi damai," lanjutnya.
Aat menegaskan, karena adanya intimidasi inilah yang menjadi penyebab puluhan personel nekat menggeruduk kediaman pribadi Bupati.
"Ini yang memicu rekan-rekan untuk langsung menemui bupati, menyampaikan beberapa persoalan yang terjadi di Satpol-PP Kabupaten Merangin," tegasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pondok Pesantren Miftahun Najah Buka Bersama Santri dan Wali Santri
Baca juga: TPID Bungo Harus Memikirkan Langkah Mendekati Lebaran
Baca juga: Sebelum Geruduk Rumah Bupati, Personel Satpol PP Merangin Mengaku Diancam Dipecat