Pembunuhan Berantai
Pamit Kerja di Jawa Timur dan Tak Ada Kabar, Anak Tahu Orangtua Jadi Korban Mbah Slamet dari Tiktok
Anak korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang, Mbah Slamet mengetahui orangtua jadi korban pembunuhan melalui sosial media TikTok.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Anak korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang, Mbah Slamet mengetahui orangtua jadi korban pembunuhan melalui sosial media TikTok.
Sementara dua tahun silang, orangtuanya itu pamit pergi ke Jawa Timur untuk bekerja sebagai pemborong proyek.
Namun usai berangkat pada tahun 2021 lalu, sang anak tidak mendapatkan kabar dari kedua orangtuanya.
Namun ternyata kedua orangtuanya itu telah menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Cerita sedih itu datang dari seorang perempuan bernama Rani Dwi Ulandari asal Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Dia kehilangan ayah dan ibunya untuk selamanya karena dibunuh oleh dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45).
Rani mengatakan, semua bermula saat orang tuanya Suheri dan Riani pamit pergi ke Jawa pada tahun 2021 lalu.
Baca juga: Komunikasi Pasutri Asal Lampung dengan Mbah Slamet Dibongkar: Nanti Pulang Diantar Macan Putih
Baca juga: Mantan Pacar Mario Dandy Satriyo, AGH Dituntut 4 Tahun Penjara di Kasus Penganiayaan David Ozora
Pasangan suami istri ini pamit ke anak-anaknya akan mengerjakan proyek pembangunan rumah di daerah Tulungagung, Jawa Timur.
“Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong,” ucap Rani, dikutip dari Tribunpesawaran.com, Kamis (6/4/2023).
Rani melanjutkan ceritanya, selama merantau dirinya masih bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang tuanya.
Mereka kerap bertukar kabar baik lewat sambungan telepon maupun video call.
Rani sesekali mengungkapkan kerinduan kepada ayah ibunya.
Ia bertanya kapan keduanya pulang ke kampung.
“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi. Beberapa hari lagi,” ucap Rani mengingat perkataan sang ayah.
Kerinduan Rani tak kunjung terbayar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.