Pembunuhan Berantai

2 Tahun Tak Pulang, Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet: Pekerja Bordir

Pasutri asal Lampung dua tahun tidak pulang ternyata jadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Lampung
Pasutri asal Lampung dua tahun tidak pulang ternyata jadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung dua tahun tidak pulang ternyata menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Diketahuinya warga tersebut menjadi korban pembunuhan melalui pemberitaan.

Kepala Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, Sanjaya membenarkan jika salah satu warganya menjadi korban dukun yang mengaku dapat menggandakan uang tersebut.

Sanjaya mengatakan, sepasang suami istri tersebut sudah hampir dua tahun tidak pulang ke rumah.

Dan memang, suami istri tersebut tidak pernah ada kabar kepada keluarga, baik pada anak ataupun saudaranya yang lain.

Lanjutnya, pasutri itu terakhir pulang ke rumah pada tahun 2021 silam.

Sanjaya menyebut, dalam kesehariannya korban merupakan seorang pengerajin Tapis.

“Korban juga sebagai penenun dan pernah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk membuat Tapis dan peci bordir,” ucap Sanjaya.

Baca juga: Pamit Kerja di Jawa Timur dan Tak Ada Kabar, Anak Tahu Orangtua Jadi Korban Mbah Slamet dari Tiktok

Baca juga: Profil dan Biodata Adirozal Bupati Kerinci 2 Periode yang Pernah Jadi Wakil Wali Kota Padang Panjang

“Dan korban memiliki usaha di Tanjung Rejo,” terangnya.

Sanjaya mengaku, saat ini masih menunggu kabar lanjutan.

“Dan kami juga sedang mempersiapkan pemulangan jenazah,” katanya.

Kepada Tribun Lampung, Sanjaya mengatakan bahwa pihanya hingga kini masih menunggu hasil otopsi dari Polda Jawa Tengah.

Menurutnya, hal itu guna memastikan bahwa korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang itu adalah sepasang suami istri asal Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

Dikatakan Sanjaya, kedua korban suami istri merupakan warganya yang bermana Irsyad dan Tri.

“Sehingga kami masih menunggu hasilnya seperti apa,” ujarnya kepada Tribun Lampung.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved