Motif Mantri Bunuh Kades dengan Suntikan Maut Awalnya Ingin Beri Efek Jera Lantaran Cemburu ke Istri

Kepala Desa di Kabupaten Serang, Banten tewas dibunuh mantri S dengan suntikan maut menggunakan cairan injeksi Sidiadryl Diphenhydramine.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi/Ist
Kades dibunuh pakai Sidiadryl Diphenhydramine 

TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Desa di Kabupaten Serang, Banten tewas dibunuh mantri S dengan suntikan maut menggunakan cairan injeksi Sidiadryl Diphenhydramine.

Namun sang pelaku mengaku ke polisi bahwa di awalnya tidak ada niat melakukan pembunuhan Kades Salamunasir.

Dia mengklaim bahwa aksi penusukan Salamunasir pakai injeksi tersebut hanya untuk memberi efek jera.

Mantri S mengatakan suntikan yang ditusukkan ke punggung Salamunasir hanya berisi cairan injeksi yang biasa digunakan untuk obat dan bukan racun.

Diketahui, Kepala Desa (Kades) Curug Goong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir tewas usai ditusuk dengan jarum suntik pada Senin (13/3/2024) kemarin.

Akibat suntikan tersebut, korban mengalami kejang-kejang dan akhirnya meregang nyawa.

Pengacara Mantri S, Raden Elang Mulyana mengatakan, alasan kliennya menyuntikkan cairan itu kepada korban karena ingin memberikan efek jera.

Baca juga: Takut Pembunuhan Sebelumnya Diungkap, Wowon Cs Racun Istri Siri di Bekasi, Total 9 Korban

Baca juga: LPSK Tolak Beri Perlindungan ke Pacar Mario Dandy Satriyo di Kasus Penganiayaan David Ozora

Pasalnya, Mantri S merasa terbakar api cemburu, setelah melihat foto istrinya yang berinisial NN, bersama Salamunasir sedang makan.

Kedua barang-barang tersebut, dibawa oleh Mantri S di dalam tas berwarna hitam saat menghampiri korban di rumahnya.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikkan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).

Bahkan setelah korban mengalami lemas dan sesak napas, pelaku juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang hingga ke RSUD Banten.

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak napas. Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," ujarnya.

Raden Elang Mulyana mengatakan, pelaku beberapa kali mengingatkan sang istri karena cemburu.

"Pelaku juga datang ke rumah korban untuk mengklarifikasi terkait dugaan perselingkuhan," kata Raden Elang.

Perlu diketahui, istri Mantri S, NN berprofesi sebagai bidan desa di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved