Mojok Tribun Jambi
Penyimpangan Seksual, Gejala dan Dampak Menurut Psikolog
Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan belasan anak sebagai korbannya dan dilakukan oleh wanita dewasa
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suci Rahayu PK
Ridwan menambahkan, preferensi seksual setiap orang bisa berbeda-beda, tetapi bisa dikatakan normal bila tidak sampai mengganggu kehidupan pribadi dan sosial, atau melanggar norma dan hukum. Semisal, melakukan tindakan mengikat tangan pasangan dengan persetujuan dan tidak sampai melukai maka ini bisa dikatan bukanlah sebagi bentuk kelainan seksual.
Pada penderita kelainan seksual, dorongan seksual tersebut terasa sangat kuat dan terjadi terus-menerus sehingga bisa mengganggu kehidupan pribadi dan orang lain, bahkan sampai menimbulkan masalah hukum.
Sedangkan penyebab dari beberapa penyimpangan seksual ini, dituturkan oleh Ridwan :
• Adanya pengalaman traumatis pada masa kecil, seperti pelecehan seksual, terutama jika berlangsung berulang kali sehingga penderita berpotensi melakukan hal yang sama dikemudian harinya
• Tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak harmonis, misalnya melihat orang tua sering bertengkar atau kurang kasih sayang dari orang tua.
• Gangguan mental, seperti kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik, atau obsessive-compulsive disorder (OCD)
• Tidak sengaja melihat orang tua berhubungan seksual pada masa kanak-kanak
• Didikan yang keras dari orang tua juga bisa sebagai pemicu munculnya gangguan seksual
Dan beberapa penyebab lain seperti ketidakmampuan membina hubungan yang baik dengan lawan jenis.
Bagi penderita yang berpotensi melukai atau dilukai oleh orang lain, maka menurut Ridwan perlu dilakukan pencegahan seperti mengkonsultasikan ke Psikolog untuk dapat diberikan treatmen terapi maupun konseling baik itu terapi kognitif maupun konseling kelompok serta dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan agar mereka termotivasi mengatasi gangguan seksualnya.
Disamping itu, pendekatan agama untuk memahami perbuatan salah benar serta, berdosa dan tidaknya perlu diberikan pemahaman kepada penderita.
Dapat juga menghubungi psikiater untuk mendapat tindakan medis dengan obat-obatan. Hal yang samapun dapat dilakukan bila penderita justru telah menjadi pelaku penyimpangan seksual.
Orang tua juga perlu mengobservasi perilaku anaknya jika ditemui perubahan-perubahan yang signifikan seperti menarik diri dari lingkungan, selalu berbicara tentang seksual, membaca atau menonton video berkaitan dengan aktivitas seksual. Orang tua juga selain memantau perlu pula menyiapkan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat bagi anak seperti sarana berolahraga. (Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi).
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Dua Wajah Kasus Ibu Muda di Jambi: Pemerkosaan vs Pelecehan Seksual
Baca juga: Prilly Latuconsina Banjir Pujian saat Mulai Belajar Pakai Hijab: Cantik Banget
Baca juga: Arti Mimpi Menikah, Ada Petunjuk Tentang Perasaan Anda yang Mendalam
Ceritakan Hewan Peliharaan yang Kamu Ketahui, Kunci Jawaban Kelas 2 Tema 6 Halaman 17 |
![]() |
---|
Dua Wajah Kasus Ibu Muda di Jambi: Pemerkosaan vs Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih 11 Februari 2023, Arjuna Sinis dengan Kehadiran Novia |
![]() |
---|
Viral di Tiktok, Perjuangan Menurunkan Berat Badan, Downlaod Videonya di Snaptik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.