Soal Gerakan Sungai Batanghari Bersih, BWSS Sebut Butuh Partisipasi Semua Pihak

Kepala BWSS VI Jambi Gatut Bayuadji mengatakan, sangat mungkin mewujudkan Sungai Batanghari menjadi bersih.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rahimin
Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik
Kepala BWSS VI Jambi Gatut Bayuadji. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi buka suara terkait pencanangan gerakan Sungai Batanghari bersih.

Diketahui sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris telah meresmikan pencanangan gerakan Sungai Batanghari bersih pada Rabu 9 September 2022 lalu yang berkerjasama dengan BWSS VI Jambi.

Kepala BWSS VI Jambi Gatut Bayuadji mengatakan, sangat mungkin mewujudkan Sungai Batanghari menjadi bersih.

"Apabila dengan catatan bahwa kita komit terhadap komitmen yang sudah kita berikan untuk Batanghari bersih itu. Karena semangatnya Pak Gubernur adalah memberikan tanggungjawab dan peran serta dari semua kalangan masyarakat," katanya, Selasa (10/1/2023).

Menurutnya, perlunya dukungan dan partisipasi semua pihak dalam mewujudkan gerakan tersebut.

"Kalau semua semangatnya sama menjaga, tolenransi pencemaran itu bisa kita jaga tentunya Batanghari juga bersih. Mengingat bagaimana pengendalian terhadap sedimen akibat pertambangan apakah tambangnya harus dijaga," ujarnya.

Selain itu, kata Gatut, limbah penduduk juga perlu diperhatikan agar tidak membuang langsung ke sungai. 

"Kemudian, masyarakat yang di pinggiran sempadan diprogramkan untuk relokasi, disiapkan rumah subsidi dan sebagainya. Ini tentunya memberikan dampak-dampak signifikan terhadap apa yang diprogramkan gubernur. Tentunya ini tak bisa dilakukan oleh satu instansi, ini harus kolektif masyarakat termasuk pemerintah daerah," katanya.

Gatut juga mengatakan perlunya kearifan lokal dalam mewujudkan gerakan Sungai Batanghari bersih itu.

"Budaya adat itu harus dikedepankan mengurangi pencemaran. Contohnya kalau ada yang membuang limbah mereka dapst denda masyarakat sosial dari adat gitu. Kalau mereka mengambil pasir menggunakan pompa itu harus ditertibkan secara adat. Itu lebih efektif saya rasa, pendekatan local wisdom seperti ini perlu dikedepankan," ujarnya lagi.

Sejauh ini, kata Gatut dalam mewujudkan gerakan itu, pihaknya turut berkoordinasi dengan pihak pemprov.

"Kami pernah dikoordinasikan dengan kepala dinas lingkungan hidup. Tentunya kami bergerak sesuai dengan tupoksi masing-masing. Kami bergerak pada pengendalian daya rusak, kemudian ESDM terkait dengan mining. Kalau kolektif begini akan semakin bagus," pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Soal Batu Bara Diangkut Via Sungai Batanghari, Ini Kata BWSS Jambi

Baca juga: Kepala BWSS Sebut Rekanan yang Lakukan Revitalisasi Danau Sipin Dikenakan Denda

Baca juga: BWSS VI Jambi Akan Revitalisasi Danau Teluk Kenali Untuk Pengendali Banjir di Kota Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved