Keributan di Kampus UIN STS Jambi
Korban Pengeroyokan di UIN STS Jambi Lapor ke Polda, Minta Kasus Diusut Tuntas
Kasus pengeroyokan terhadap Bayu Muslimin, mahasiswa UIN STS Jambi, kini resmi dilaporkan ke Polda Jambi. Laporan tersebut dibuat Kamis.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kasus pengeroyokan terhadap Bayu Muslimin, mahasiswa UIN STS Jambi, kini resmi dilaporkan ke Polda Jambi.
Laporan tersebut dibuat Kamis (28/ 8/2025) dini hari , beberapa jam setelah peristiwa bentrokan antar organisasi mahasiswa di lingkungan kampus.
Bayu Muslimin menyebut selain dirinya, ada sekitar lima mahasiswa lain yang juga menjadi korban fisik, meski luka yang dialami tidak separah dirinya.
Baca juga: Mahasiswa UIN STS Jambi Dikeroyok, Korban Dipukul dan Ditendang Hingga Luka di Kepala
“Ada yang lecet di tangan, ada yang kena cakar. Tapi kalau dihitung, hampir semua di kerumunan itu kena dorong atau dipukul,” jelasnya.
Ia mengatakan sudah melakukan visum di Puskesmas Sungai Duren sebagai bukti laporan.
“Harapan saya, polisi mengusut tuntas dan menegakkan keadilan setinggi-tingginya. Kalau dibiarkan, saya khawatir tahun depan kasus seperti ini terulang dengan korban yang lebih parah,” tegasnya.
Hingga Rabu pagi, Bayu Muslimin mengaku belum ada konfirmasi maupun itikad baik dari pihak kampus ataupun kelompok mahasiswa yang diduga melakukan penyerangan.
Ia meminta pihak kampus ikut bertanggung jawab menjaga kondusifitas agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca juga: HMI Tempuh Jalur Hukum Usai Insiden Pengeroyokan di PBAK UIN Jambi
Kejadian bermula saat kelompok mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dipimpin Bayu Muslimin hendak melakukan konvoi dengan mengibarkan bendera organisasi usai mendapatkan izin dari pihak rektorat.
Sekitar pukul 17.15 WIB, konvoi yang dikawal keamanan kampus itu tiba-tiba dihalangi sekelompok mahasiswa lain.
“Saya diserang, kepala dipukul, lalu ditendang. Awalnya dua orang, tapi setelah itu saya dikejar dan dikeroyok lebih dari 10 orang. Kepala saya sampai terluka,” kata Bayu.
Akibat pengeroyokan tersebut, Bayu Muslimin terpaksa menyelamatkan diri dan mendapat pertolongan pertama di Puskesmas Sungai Duren.
Ia menegaskan aksi provokasi hingga berujung kekerasan itu terjadi meski sebelumnya sudah ada mediasi dengan pihak keamanan dan akademik kampus.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.