Profil Abdul Manap, Pejabat Gubernur Jambi di Masa Sulit, Pernah Panggil Nurdin Hamzah Saat Rapat
Di situs Pemerintah Provinsi Jambi tertulis bahwa Abdul Manap menjadi Pejabat Gubernur Jambi pada 1967-1968. Tapi, Tribun menemukan dokumen berbeda
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
“16 Juli. Hari Saptu. 9.30 pagi. Bapak Kementerian Dalam Negeri dengan rombongan mendarat dilapangan Paal Merah. Diadakan serah terima antara gubernur lama M.J Singedekane dengan Pd Gub H A Manap.” Begitu salah satu isi halaman buku harian tersebut.
Baca juga: PJ Bupati Muaro Jambi Hadiri Paripurna HUT Provinsi Jambi ke-66
Kondisi kepemimpinan nasional saat itu memang periode transisi Sukarno ke Soeharto. Letjen Soeharto berbekal Supersemar mulai menunjukkan powernya.
Lepas dari soal pelantikan tersebut, yang jelas tak lama setelah Abdul Manap menjabat, kondisi perekonomian tidak sedang baik-baik saja. Hartman mengenang peristiwa yang ia saksikan di rumah orangtuanya di kawasan Melati, Kota Jambi.
“Saat itu ada rapat di rumah,” kata Hartman yang menyaksikan rapat tersebut. Rapat bersama sejumlah pejabat di Jambi itu membahas agar stok bahan pokok di Jambi tercukupi.
Sementara ketika itu inflasi sedang tinggi, harga-harga mahal dan stok bahan pangan sedikit. Bahkan, menurut Hartman, keuangan Pemerintah Provinsi Jambi pun tidak dalam kondisi yang baik.
Di tengah rapat Hartman remaja menyeletuk. “Pa, kan ado Om Nurdin Hamzah,” celetuk Hartman.
Untuk diketahui Nurdin Hamzah adalah ayah dari mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin. Nurdin Hamzah seorang pengusaha distributor aneka kebutuhan pokok. Kelak, Nurdin Hamzah dan Abdul Manap menjadi besan.
Baca juga: Gubernur Jambi dan Pemkab Tanjabbar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
Pendek cerita, dipanggillah Nurdin Hamzah ke rumah Abdul Manap. Selain Nurdin, ada dua pengusaha lagi yang ikut hadir. Menurut Hartman oleh tiga pengusaha itulah kemudian didatangkan aneka bahan kebutuhan pokok dari Singapura.
Hartman mengenang salah satu langkah yang diambil ayahnya saat menjadi gubernur adalah memanggil orang-orang Jambi di luar daerah untuk kembali dan mengabdi.
Salah satu yang ia sebut adalah Abdul Muthalib. Abdul Muthalib kelak menjadi Bupati Bute (Bungo Tebo).
“Saya ingat itu yang bapak saya lakukan. Dipanggilnya orang-orang Jambi untuk bekerja. Abdullah Hich (mantan Bupati Tanjung Jabung Timur, juga pernah cerita soal ini,” ujar Hartman.
Gubernur Jambi Al Haris mengakui sepak terjang baik yang dilakukan Abdul Manap. Ia mengajak masyarakat meneladani nilai-nilai yang ditanamkan oleh Haji Abdul Manap.
Al Haris menyampaikan bahwa tak mudah meraih jabatan gubernur pada masa itu. Menurutnya Abdul Manap seorang pejuang Jambi. "Dan itu sudah jelas, beliau memiliki kiprah yang luar biasa. Tidak mudah waktu itu putra Jambi asli mendapat posisi jadi Gubernur Jambi," kata Haris kepada Tribun, Kamis (5/1).
Memang, faktanya putra kelahiran Muara Talang, Kabupaten Merangin itu menjadi putra asal Jambi pertama yang menjadi Gubernur Jambi. Selain itu, Al Haris mengatakan nilai-nilai dari Abdul Manap menurun kepada keluarga hingga keturunannya.
Haris pun mengajak masyarakat di moment HUT ke-66 Provinsi Jambi tahun ini untuk meneladani perjuangan Abdul Manap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.