Rumah Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres Utuh, Puslabfor Pastikan Tak Ada Perusakan

Tim Ahli Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri kata Kombes Hengki memastikan tidak ada perusakan akses keluar masuk rumah korban tersebut.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
KompasTV
Keluarga empat orang yang ditemukan membusuk di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat tidak yakin meninggal karena kelaparan. 


Keempat orang tersebut ditemukan warga pada Kamis (10/11/2022) lalu lantaran mencium aroma tak sedap yang keluar dari dalam rumah korban.


Satu keluarga yang ditemukan sudah membusuk tersebut yakni Rudyanto Gunawan (71), istrinya Renny Margaretha Gunawan (68), anak mereka Dian Febbyana Apsari Dewi (42), dan Budyanto Gunawan (68), adik Rudyanto.


Jamhari selaku ahli sosiologi agama saat konferensi pers di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya membantah dugaan aliran tersebut, Jumat (9/12/2022).


Dia menyebutkan bahwa satu keluarga tersebut meninggal bukan karena mengikuti kepercayaan tertentu.


Menurutnya bahwa meninggal satu keluarga merupakan kematian yang normal.


Kata Jamhari, meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut dikarenakan menderita penyakit dan lain lain.


"Mereka bukan penganut sekte, apalagi apokaliptik. Mereka adalah orang normal yang meninggal secara wajar, karena penyakit dan lain-lain," kata dia.


Jamhari menyampaikan hal tersebut dari beberapa fakta yang ditemukan saat penyelidikan.


Mulai dari anggapan keluarga yang tertutup,  mengisolasi diri di rumahnya, hingga ditemukan beberapa buku agama.


"Ternyata ini bukan hal yang baru, karena setelah dirunut, mereka memang cenderung tertutup dan mengisolasi diri. Ditambah lagi situasi pandemi," tuturnya.


"Ada beberapa buku agama, ada buku agama Kristen, paling banyak Islam, ketiga Buddha. Tidak ada yang aneh dan istimewa di buku itu buku biasa yang bisa dibeli di luar. Bukan mengkaji sekte atau keagamaan tertentu," sambung dia.


Dia juga menyebut para korban sempat melakukan ritual hanya untuk pengobatan.


"Mereka melakukan ritual ada rajah, mantra, kalimat ayat-ayat Quran, jeruk nipis diperkirakan untuk pengobatan. Saya lihat lafal bahasa Arab, surat Yusuf yang biasa dipakai untuk dapat kharisma, aura lancarkan jodoh. Ada ayat yang biasa dipakai untuk cari kesejahteraan atau kekuatan batin dalam mengarungi hidup," katanya. 

 


Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Baca juga: Misteri 2 Luka Tembak di Jenazah Yosua, Richard Eliezer Tembak 5, Ferdy Sambo Sebut Tidak tahu

Baca juga: Ferdy Sambo 2 Kali Menembak Brigadir Yosua? Hakim Cecar Pakai Data Hasil Otopsi

Baca juga: Ferdy Sambo Tak Bersihkan TKP dan Rusak CCTV, Hanya Telepon Pejabat di Divpropam dan Semua Beres

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved