Sidang Ferdy Sambo
Misteri 2 Luka Tembak di Jenazah Yosua, Richard Eliezer Tembak 5, Ferdy Sambo Sebut Tidak tahu
Misteri jumlah luka tembak di jenazah Brigadir Yosua belum terpecahkan. Dari hasil otopsi, ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar.
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Update kasus Ferdy Sambo
TRIBUNJAMBI.COM - Misteri jumlah luka tembak di jenazah Brigadir Yosua belum terpecahkan.
Dari hasil otopsi, ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar.
Ini seperti dikatakan majelis hakim kepada Ferdy Sambo saat menjadi saksi untuk ichard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf pada sidang 7 Desember 2022.
"Hasil pemeriksaan sementara dari otopsi, ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar," baca hakim.
"Kalau saudara katakan 5 (Richard Eliezer menembak 5 peluru,red), terus yang 2 siapa yang nembak?" tanya hakim.
"Saya tidak tahu," jawab Ferdy Sambo.
"Apakah ada orang lain nembak?" kejar hakim.
"Saya tidak tahu," jawab Ferdy Sambo lagi.
Baca juga: Ferdy Sambo 2 Kali Menembak Brigadir Yosua? Hakim Cecar Pakai Data Hasil Otopsi
Baca juga: Hasil Uji Balistik, Serpihan Peluru dari Kepala Brigadir Yosua Bukan dari Senjata Richard
Yang disampaikan Ferdy Sambo ini berbanding terbalik dengan kesaksian Richard Eliezer.
Terdakwa Richard Eliezer dapat kesempatan menanggapi keterangan saksi, dia dengan jelas menyampaikan sejumlah bantahan atas kesaksian mantan atasannya itu.
"Pada saat di lantai 3 rumah Saguling, tidak ada kata-kata dari beliau yang menanyakan kepada saya Apakah siap mem-backup, ataupun menanyakan siapkah menembak kalau Yosua melawan," kata Richard Eliezer tegas.
Dia menegaskan tidak ada pertanyaan seperti padanya di rumah Saguling.
"Yang benar adalah pada saat itu beliau perintahkan saya untuk menembak Yosua," ungkapnya di depan eks jenderal bintang dua itu.
Setelah ada perintah untuk menembak itu, ungkapnya, Ferdy Sambo menyampaikan skenario yang akan dipakai dalam pembunuhan itu sebelum mereka ke TKP.
"Setelah itu dia menceritakan kepada saya tentang skenario yang akan dijalankan," ungkapnya.
Keterangan Ferdy Sambo yang juga dibantah secara tegas oleh anak bungsu dari dua bersaudara itu ialah terkait peran Ferdy Sambo selain perencana.
"Saya melihat beliau menembak ke arah Yosua," ujar Bharada Richard tanpa ragu-ragu.
Baca juga: BPKP Provinsi Jambi Berharap Pemda Sudah Rencanakan Pengelolaan Keuangan Sejak Awal
Baca juga: Ferdy Sambo Tak Bersihkan TKP dan Rusak CCTV, Hanya Telepon Pejabat di Divpropam dan Semua Beres
Hasil Uji Balistik
Hasil uji balistik peluru yang ditemukan di tubuh Brigadir Yosua dibeberkan Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy.
Ada dua sepihan peluru yang diambil dari jenazah Brigadir Yosua, yakni di kepala dan di pundak.
Serpihak yang diambil di bagian kepala yang tidak identik dengan senjata yang digunakan Bharada Richard Eliezer yakni Glock 17.
Sementara uji balistik pada serpihak di pundak, ungkapnya, memang identik dengan pistol yang dipakai oleh kliennya.
Adapun serpihan di kepala yang tidak sesuai dengan senjata yang dipakai oleh Richard Eliezer, menjadi petunjuk tembakan di kepala tak dilakukan Richard.
"Klien saya sampaikan bahwa Ferdy Sambo yang menembak," ungkapnya.
Tapi sayangnya, senjata itu tidak ditemukan di TKP, dan menyebutkan ada perusakan tempat kejadian perkara untuk mengaburkan fakta.
"CCTV tidak ada, senjata Ferdy Sambo juga tidak ada. Peluru di kepala, tapi tidak temukan pistolnya," ungkapnya.
Dia mengatakan, kalau luka di kepala Brigadir Yosua akibat tembakan dari pistol Eliezer, maka sudah pasti akan teridentifikasi serpihan tersebut.
"Kita bicara hasil persidangan ya, hasilnya seperti itu," kata Ronny pada Program Kontroversi di Metro TV, dikutip pada Sabtu (9/12/2022).
Adapun senjata yang dimiliki oleh Eliezer adalah jenis glock 17, yang paling banyak berisi 17 peluru.
Kesaksian Richard Eliezer di persidangan, tidak mengingat berapa banyak peluru yang ditambahkan ke senjata itu saat disuruh Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Sementara saat ditanyakan kepada saksi dari anggota Polri yang berasal dari anggota Polri persidangan, ternyata kebiasaan di kepolisian adalah tidak mengisi peluru hingga penuh.
Baca juga: PKB Provinsi Jambi Targetkan Raih Total 59 Kursi Pada Pemilu Legislatif 2024
"Kebiasaannya adalah tidak mengisi full karena akan macet," terang Ronny.
Fakta paling mengagetkannya adalah temuan adanya 8 selongsong di TKP yang berasal dari senjata jenis glock.
"Oke, kita katakanlah memang saat itu mengisi 17 peluru (full). Kalau ada (misalnya) ditembakkan 5, kok ada 8 selongsong?" ucapnya sambil tertawa.
Harusnya, bila ditembakkan 5 kali, maka hanya maksimal lima selongsong juga yang akan ditemukan di TKP. Selongsong adalah wadah proyektil peluru dan mesiu.
Dia tidak mau langsung menuduh itu ditembakkan oleh Ferdy Sambo. "Tapi ini menggambarkan TKP sudah rusak," jelasnya.
Di panggung yang sama, Febri Diansyah pengacara Putri Candrawati bilang, bahwa sesuai dengan kesaksian di persidangan, yang menembak Yosua itu adalah Richard Eliezer.
Dia mengatakan Ferdy Sambo tidak melakukan penembakan ke arah tubuh Yosua, sesuai keterangan para saksi, kecuali Bharada E.
"Senjata yang dipegang oleh Ferdy Sambo adalah combat wilson, dengan kaliber yang besar. Kalau itu yang digunakan untuk menembak, akibatnya bukan lobang seperti saat ini, mungkin bisa jauh lebih besar," jelasnya.
Dia menyebut, berdasarkan hasil visum, bukan cobat wilson yang membuat adanya luka di kepala Brigadir Yosua Hutabarat.
"Kalau kita baca dari hasil balistik, hanya ada dua senjata, satu glok yang dipegang Richard, yang kedua jenis HS senjata bawaan Yosua," ucapnya.
Dia menyebut, Ferdy Sambo memang melakukan penembakan ke arah dinding menggunakan HS, yang diambil dari pinggang Yosua yang saat itu telah roboh.
Adapun soal senjata Brigadir Yosua ini, saksi lain mengatakan sudah diamankan sejak dari Magelang, sehingga korban tidak bawa senjata lagi saat berada di Duren Tiga Jakarta Selatan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ferdy Sambo 2 Kali Menembak Brigadir Yosua? Hakim Cecar Pakai Data Hasil Otopsi
Baca juga: Negara Hadir, Kini 2.412 Masyarakat Kurang Mampu di Sumsel Bisa Nikmati Listrik
Baca juga: 9 Partai Non Parlemen di Provinsi Jambi Dinyatakan MS Pada Verfak Kepengurusan dan Keanggotaan