Obat Batuk India Tewaskan 66 Anak, BPOM Pastikan tak Terdaftar di Indonesia
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM RI) memastikan empat obat batuk buatan India yang sedang jadi sorotan dunia tidak terdaftar
Sementar Sisawo ,mendorong pemerintah Gambia dalam pengawasan peredaran obat-obatan.
"Ini pelajaran bagi orang tua, tapi tanggung jawab yang lebih besar ada pada pemerintah. Sebelum obat masuk ke dalam negeri, harus diperiksa dengan benar apakah layak untuk dikonsumsi manusia atau tidak," katanya.
Pemerintah India dilaporkan sedang menyelidiki masalah tersebut. Sementara Maiden Pharmaceuticals belum menanggapi permintaan komentar dari BBC.
Kasus tersebut memancing banyak reaksi kecewa di Gambia.
Bahkan ada tuntutan Menteri Kesehatan Gambia Dr Ahmadou Lamin Samateh untuk mengundurkan diri.
"Enam puluh enam adalah angka yang sangat besar. Jadi kami membutuhkan keadilan, karena para korban adalah anak-anak yang tidak bersalah," kata seorang ibu yang kehilangan putranya yang baru berusia 20 bulan, Mariam Kuyateh.
Putra Kuyateh, Musa menjadi salah satu korban dari 66 anak di Gambia yang meninggal setelah diberi sirup obat batuk tersebut.
"Ketika kami memberinya sirup, flunya berhenti, tetapi itu menyebabkan masalah lain. Anak saya tidak buang air kecil," ungkap Kuyateh.
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Baca juga: 66 Anak di Gambia Tewas, WHO Salahkan Obat Batuk Buatan India
Baca juga: 7 Obat Batuk Herbal, Ada Jahe dan Jeruk Nipis
Baca juga: Obat Batuk Berdahak Alami, Makanan Pedas dan Sup Ayam