Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Sambil Terisak, Rosti Simanjuntak Ibu Brigadir J: Bantu Kami, Doakan Kami

Rosti Simanjuntak, Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, berurai air mata saat menceritakan sikap anaknya yang meninggal dibunuh di Jakarta itu.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/ALDINO
Ayah dan ibu Brigadir Yosua Hutabarat saat acara refleksi mengenang Brigadir J, yang digelar di Kota Jambi, Jumat (23/9/2022) malam 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rosti Simanjuntak, Ibu Brigadir Yosua Hutabarat, berurai air mata saat menceritakan sikap anaknya yang meninggal dibunuh di Jakarta itu.

Hingga kini, dia masih seolah tak percaya anaknya yang sangat disayanginya itu telah pergi untuk selamanya, setelah ditembak atas perintah atasannya sendiri, Ferdy Sambo.

Saat menceritakan sifat anak keduanya itu, dan sebagian cerita masa lalu Yosua, Rosti Simanjuntak berurai air mata.

Dia beberapa kali terbata-bata. Air mata terus membasahi pipi perempuan yang merupakan guru sekolah dasar itu.

Sekitar 100 orang yang berada di Warkop Bunga Robusta, tempat dia sedang bicara malam itu, Jumat (23/9/2022) terlihat ikut larut dalam kesedihan.

Sejak jadi ajudan Irjen Ferdy Sambo, Rosti mengungkapkan Yosua selalu memberi kabar padanya.

Brigadir Yosua, yang mengawali karir di kepolisian pada kesatuan Brimob, selalu aktif berbagi kabar kepadanya.

Rosti juga tidak pernah lupa mengingatkan anaknya itu supaya tetap melakukan yang terbaik dalam pekerjaan.

Dia juga mengingatkan Yosua supaya bisa teguh untuk menjaga kepercayaan yang diberikan orang lain.

"Kalau kita diberi kepercayaan, jangan dikecewakan, jangan menyalahgunakan. Sekali tidak dipercaya akan sulit untuk dipercaya lagi," sarannya setiap kali Yosua menghubunginya.

Hingga kini, masih ada yang menghubungkan kasus kematian Brigadir Yosua dengan pelecehan.

Rosti mengatakan, sesungguhnya Tuhan melihat dan mengetahui yang terjadi sebenarnya.

Dia sendiri menyakini anaknya tidak seperti yang dituduhkan itu, dan menganggapnya sebagai fitnah, yang membuat keluarga hingga kini terus merasa terpukul.

"Bantu kami, doakan kami, agar kasus ini terungkap dan hadir keadilan," ucap Rosti.

Ayah dan ibu Brigadir Yosua Hutabarat menerima cindera mata, saat acara refleksi mengenang Brigadir J, yang digelar di Kota Jambi, Jumat (23/9/2022) malam
Ayah dan ibu Brigadir Yosua Hutabarat menerima cindera mata, saat acara refleksi mengenang Brigadir J, yang digelar di Kota Jambi, Jumat (23/9/2022) malam (TRIBUNJAMBI/ALDINO)

Perempuan yang berprofesi sebagai guru SD itu mengungkapkan hal tersebut saat acara Refleksi Meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat, Jumat (23/9/2022).

Kegiatan kolaborasi Serli Napitu Production, GMKI Jambi, PMKRI Jambi, GAMKI Muarojambi, Pemuda Batak Bersatu, dan Tribun Jambi ini digelar di Warkop Bunga Robusta, Mayang Mangurai, Kota Jambi.

"Yosua harta yang sangat mahal bagi keluarga kami, terlebih bagi saya ibunya," kata Rosti Simanjuntak.

Dia melahirkan, membesarkan, dan mendidik anaknya itu agar menjadi orang yang berakhlak.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Terkait Perkara Belum P21

Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Kesek: Jangan Sampai Redup

Walau sudah menjelang tiga bulan meninggal dunia, dia masih merasa seolah tak percaya Yosua telah pegi untuk selama-lamanya.

"Dia anak penurut dan patuh," ucap Rosti, ibu dari empat orang anak itu.

Itulah yang dia sebut sebagai kelebihan di antara empat orang anaknya.

Sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkan Yosua, dia memahami betul karakter anaknya, dan juga kinerjanya.

Dia mengatakan, Yosua adalah anak yang mau dan bisa untuk menghendel semua pekerjaan di rumah.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, ucapnya, juga bukan tipe orang yang suka mengeluh.

Sejak kecil, seberat apapun pekerjaannya, dia akan selalu menghadapinya, dan bertahan dalam situasi yang sulit.

"Dia juga sosok yang selalu menghibur kami," kisah Rosti.

Sejak Brigadir Yosua Hutabarat meninggal, teman masa kecil dan remaja anaknya itu silih berganti datang memberi penghiburan.

Rosti mendapatkan cerita dari kawan-kawannya Yosua bahwa anaknya itu sosok yang sopan, baik, dan juga bersahaja.

Baca juga: Rosti Simanjuntak Sebut Brigadir Yosua Berkat yang Dikirim Tuhan Bagi Keluarga: Dia Peka

Baca juga: Cerita Samuel Mengingat Kematian Hingga Masa Kecil Brigadir Yosua: Tak Tidur Jika Tak Telepon Mamak

"Semoga itu tidak kebohongan. Ketemu teman-temannya sejak SD, SMP, SMA. Mereka juga sangat kehilangan Yosua," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua, menceritakan sifat almarhum semasa hidup.

Dijelaskannya, Yosua sangat dekat dengan keluarga, terutama terhadap ibunya.

"Hampir tiap hari dia menelepon, selalu memberikan kabar kepada kami, terutama ibunya," ucapnya.

Samuel menyayangkan masih adanya label negatif pada anaknya yang sudah meninggal dunia.

"Anak kami sudah meninggal ditembak, masih juga ada fitnah. Dia dibunuh, masih juga difitnah," ucapnya.

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua, menyampaikan refleksinya saat acara refleksi mengenang Brigadir J, yang digelar di Kota Jambi, Jumat (23/9/2022) malam
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua, menyampaikan refleksinya saat acara refleksi mengenang Brigadir J, yang digelar di Kota Jambi, Jumat (23/9/2022) malam (TRIBUNJAMBI/ALDINO)

Samuel sangat berharap kasus kematian anaknya itu bisa diusut tuntas secara terang-benderang.

Dia berharap kematian Brigadir Yosua tidak sia-sia, harus menjadi pelajaran penting untuk semua pihak.

Pada kesempatan itu, Samuel juga menjelaskan soal isu yang beredar bahwa dia menyerah dengan kasus ini.

Dia mengatakan masih memiliki semangat yang sama seperti awal, untuk memperjuangkan keadilan bagi anaknya.

Hanya saja, ada masa dia merasa lelah dengan kasus yang berbelit ini.

"Saya tidak menyerah, hanya kadang lelah," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Brigadir Yosua Hutabarat diduga jadi korban kasus pembunuhan berencana.

Yosua alias Brigadir J dieksekusi di rumah dinas bekas Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Lima orang tersangka, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawthi, Kuat Maruf, Bharada Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal. (*)

Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku

Baca juga: Ibunda Brigadir Yosua Terisak Ceritakan Masa Lalu Almarhum: Dia Anak Penurut

Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Hotman Paris Bongkar Senjata Lepaskan Ferdy Sambo dari Pasal 340

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved